Ditunjuk Jadi Pangdam IM, Berikut Biodata Mayjen TNI M Hasan, Pernah Lakukan Terjun Bebas Militer
Mayjen Muhammad Hasan ditunjuk menjadi Pangdam IM oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menggantikan Mayjen TNI Achmad Marzuki
Suami Rahmalia tersebut juga pernah mengemban Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016 dan diteruskan menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana pada 2018-2019.
Selama menjalani penugasan militer, ia pernah terjun dalam Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999, hingga Operasi Memangkas pada 2019.
Di luar pergulatannya sebagai pasukan TNI, ia tercatat mempunyai karya buku berjudul "Catatan 02".
Karya tersebut ditulisnya saat menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus.
Terima Brevet Anti-Teror

Mohammad Hasan menjalani penyematan brevet anti-teror dari Satuan 81 (Sat-81) Kopassus di Lapangan Alfa Sat-81 Kopassus, Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Penyematan brevet anti-teror diberikan langsung oleh Wakil Komandan Satuan (Wadansat) 81 Kopassus Letkol Inf Wimoko.
"Penyematan brevet ini suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi saya selaku Danjen Kopassus."
"Mudah-mudahan penyematan ini dapat mendorong saya untuk lebih bertanggung jawab dalam membina Sat-81 Kopassus," ujarnya, Kamis (24/9/2020), dikutip dari Kompas dalam artikel "Lolos Serbuan Unit, Danjen Kopassus Terima Brevet Anti-Teror dari Sat-81 Kopassus"
Sekedar informasi, brevet adalah tanda kemahiran, kehormatan, pengabdian, tanggung jawab atau kualifikasi yang diberikan oleh korps atau angkatan kepada seseorang.
Tak main-main, pemberian brevet dilakukan atas usaha dan jerih payahnya untuk mengikuti pendidikan dan latihan pada bidang tertentu.
Adapun penyematan brevet anti-teror ini dilakukan karena sebelumnya Danjen Kopassus telah mengikuti serangkaian materi kegiatan berupa serbuan unit yang merupakan tradisi Sat-81 Kopassus.
Di samping itu, Hasan mengatakan, saat ini pemerintah tengah merumuskan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tugas TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme.
Menurutnya, rancangan itu dirumuskan karena adanya perkembangan lingkungan strategis yang menempatkan terorisme sebagai ancaman keamanan nasional bahkan dunia.
"Kepada segenap prajurit Sat-81 Kopassus, agar terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki"