Luar Negeri
Makan Terlalu Banyak, Pria di China Ini Di-blacklist dari Restoran All You Can Eat, Begini Kisahnya
Kang disebut memakan 1,5 Kg trotter babi selama kunjungan pertamanya. Pada kunjungan lain, dia memakan 3,5-4 Kg udang.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Kang disebut memakan 1,5 Kg trotter babi selama kunjungan pertamanya. Pada kunjungan lain, dia memakan 3,5-4 Kg udang.
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria di China mengaku di-blacklist oleh salah satu restoran all you can eat yang ada di negaranya.
Alasannya disebut-sebut karena dia terlalu banyak makan saat berkunjung di restoran tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada salah seorang food live-streamer yang dikenal dengan nama Mr Kang.
Kepada Hunan TV, Kang mengaku dimasukkan dalam daftar hitam oleh Handadi Seafood BBQ Buffet, restoran all you can eat di kota Changsha, Provinsi Hunan, setelah serangkaian pesta makan yang dia lakukan.
Kang disebut memakan 1,5 Kg trotter babi saat kunjungan pertamanya.
Dalam kunjungan lain, dia memakan 3,5-4 Kg udang, sebagaimana dilansir bbc.com, Jumat (19/11/2021).
Namun menurut Kang, restoran yang telah mem-blacklist-nya itu bertindak "diskriminatif" terhadap orang-orang yang bisa makan banyak.
Baca juga: Laporan dari Manado, Kopi Aceh Sangat Diminati, Kisah Perantau Pidie, Hingga Kiprah Trans Continent
Baca juga: Kisah Cinta Inka Christie, Lady Rocker Ini Dinikahi Brondong 12 Tahun Lebih Muda
"Saya bisa makan banyak - apakah itu salah?" katanya seperti dikutip dari pemberitaan bbc.com Kamis (18/11/2021).
Kang juga menambahkan bahwa dia tidak menyia-nyiakan makanannya.
Sementara itu, kepada saluran TV yang sama, pemilik restoran mengaku bahwa Kang telah membuatnya bangkrut.
"Setiap kali dia datang ke sini, saya kehilangan beberapa ratus yuan," ungkap pemilik restoran.
“Bahkan ketika dia minum susu kedelai, dia bisa minum 20 atau 30 botol. Ketika dia makan kaki babi, dia menghabiskan seluruh nampannya.
Dan untuk udang, biasanya orang menggunakan penjepit untuk mengambilnya, dia menggunakan nampan untuk mengambilnya," sambungnya.
Si pemilik juga menambahkan, bahwa dia melarang semua acara live streaming dari restorannya.
Kisah yang dialami Mr. Kang ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial China.
Baca juga: Menguak Kisah Toke Tawi, Sosok Saudagar Berlebel Internasional dari Pidie, Begini Penuturan Tuha Nu
Baca juga: Kisah Pilu Istri Polisi, Menangis Ceritakan Suaminya Aiptu ARL 16 Kali Selingkuh dan Lakukan KDRT
Video pemberitaannya pun sudah ditonton lebih dari 250 juta kali tayangan.
Ragam pendapat muncul dari warganet di negara tersebut.
Beberapa di antaranya mengatakan bahwa restoran tidak boleh menjadi restoran all you can eat jika mereka tidak mampu membelinya.
Sementara yang lain merasa kasihan pada pemilik restoran.
Di sisi lain, Pemerintah China pada tahun lalu mulai menindak para influencer yang memiliki konten makan makanan.
Konten semacam itu mungkin tidak dibolehkan sama sekali di negara itu.
Larangan ini muncul setelah Presiden Xi Jinping meminta orang-orang untuk "berjuang melawan limbah makanan" di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kekurangan makanan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)