Wakil Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan Puji Kemajuan Banda Aceh
Wakil Ketua MPR-RI, Zulkifl i Hasan, kembali mengunjungi Banda Aceh. Ketum DPP PAN itu mengapresiasi kepemimpinan Wali Kota Aminullah Usman
* Wali Kota Sematkan Baju Aceh Saat Jamuan Makan Malam
BANDA ACEH - Wakil Ketua MPR-RI, Zulkifl i Hasan, kembali mengunjungi Banda Aceh. Ketum DPP PAN itu mengapresiasi kepemimpinan Wali Kota Aminullah Usman dalam hal memajukan Kota Banda Aceh. Hal itu disampaikan sosok yang akrab disapa Zulhas pada acara “Ngobrol Santai” bersama milenial Kota Banda Aceh, di Cafe Solong Jepe Keudah, Selasa (16/11/2021) malam.
Dalam wawancara Zulhas menyampaikan bahwa Aminullah adalah sosok yang memiliki visi dan misi yang tepat untuk membuat Banda Aceh lebih maju. “Luar biasa Banda Aceh ini, setiap saya datang kemajuannya nampak sekali. Ini tentu tidak lepas dari kepemimpinan Wali Kota Aminullah.
Ini terus maju, tambah bagus, tambah maju,” kata Zulkifl i Hasan. Ia juga mengapresiasi infrastruktur yang dimiliki Banda Aceh serta keindahan dan kebersihan kota dimana ibukota Provinsi Aceh itu terkesan indah dan nyaman. Ditambah lagi Kota Gemilang memiliki anak-anak muda millennial yang merupakan SDM diatas rata-rata.
“Tinggal sekarang bagaimana kita membina anak-anak millennial ini sehingga menjadi anak-anak yang sukses, yang berguna untuk orang tuanya, untuk masyarakat, bangsa dan negara. Khusunya untuk Aceh dan Indonesia secara umum,” lanjutnya. Sebelumnya, Zulkifl i Hasan dijamu Wali Kota di pendopo.
Turut hadir pada acara tersebut Sekjen DPP PAN, Edi Suparno, Wakil Ketum DPP PAN, Yandri Susanto, mantan MenPAN-RB, Azwar Abubakar, Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, dan unsur Forkopimda. Dari jajaran Pemko, hadir Wakil Wali Kota, Zainal Arifi n, dan Sekda Amiruddin. Di pendopo, dalam sambutan singkatnya, Wali Kota Aminullah menyampaikan sekilas tentang profi l Banda Aceh, kota yang hanya memiliki luas 61 Km per segi merupakan kota yang bergerak di sektor jasa, perdagangan dan pariwisata.
Banda Aceh, kata Aminullah, terus menunjukkan perkembangan signifi kan di berbagai sektor. Di sek tor tata kelola keuangan, Pemko Banda Aceh mampu mempertahankan opini WTP 13 kali berturut-turut. Dikatakan Aminullah, kota dengan populasi 270 ribu jiwa merupakan kota nomor 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Indonesia, yakni di angka 85,41.
“IPM tertinggi kedua di Indonesia, dari 514 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia,” terang Wali Kota. Bidang pelayanan publik, ibu kota Provinsi Aceh ini bahkan menjadi salah-satu rujukan kota-kota lain di Indonesia, dimana masyarakat kota dimudahkan karena Pemko sudah berhasil menghadirkan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang mampu melayani ratusan jenis perizinan bagi warganya. Pemko saat ini mampu menghadirkan pelayanan publik yang cepat, mudah dan terukur. “Tadi Pak Wapres ikut memberikan apresiasi karena Banda Aceh satu-satunya daerah di Aceh yang memiliki MPP,” kata Aminullah di hadapan Zulkifl i Hasan.
Tidak berhenti di situ, Ami nullah juga menceritakan per kembangan Usa ha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada tahun 2016, UMKM di Banda Aceh hanya 8.580. Menyadari UMKM sebagai tulang punggung perekonomian, Pemko terus berupaya mendorong hingga jumlahnya saat ini mencapai 16.950 unit. “Perkembangannya pesat sekali dari tahun 2016. Pertumbuhannya mencapai 99 persen,” kata Aminullah yang juga Ketum MES Provinsi Aceh ini.
Tumbuhnya UMKM kemudian memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat kota. Hal tersebut dapat dilihat dari angka kemiskinan yang terus menurun. “Angka kemiskinan di Aceh rata- rata di atas 15 persen, namun untuk Banda Aceh angkanya saat ini hanya 6,9 persen,” kata mantan Dirut BPD Aceh ini.
Dari berbagai keberhasilannya membangun Banda Aceh bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifi n, Aminullah mengungkapkan masih ada satu janji kampanye-nya yang belum terealisasi karena membutuhkan anggaran yang tidak kecil. Katanya sulit jika hanya mengandalkan APBK yang hanya Rp1,3 T. “Kalau janji kampanye kami, air bersih Alhamdulillah sudah bagus, sudah mampu melayani warga kota hingga 92%. Ini satu lagi tempat zikir Pak Zulkifl i.
Selama ini kami berzikir di pendopo,” katanya. Ia pun memohon kepada Wakil Ketua MPR-RI itu agar dapat meyakinkan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan tempat zikir Nurul Arafah Islamic Center (NIAC) yang akan dibangun di kawasan Ulee Lheue. “Lahannya sudah ada, kita butuh sekitar Rp 150 miliar untuk bangunannya. Permohonan kami sudah sampai ke Pak Presiden. Kami mohon Pak Zul bisa membantu,” pinta Aminullah.
Bak gayung bersambut, permohonan Aminullah langsung mendapat respon positif dari Zulkifl i Hasan. “Bersama saya hadir Wakil Ketum DPP PAN. Beliau Ketua Komisi VIII DPR-RI yang membidangi sektor agama. Ini Pak Yandri Susanto tolong nanti dilihat programnya, permintaan Pak Wali tadi,” perintahnya kepada Yandri Susanto.
Pada acara ini, Wali Kota Aminullah memberikan cindera mata untuk Zulkifl i Hasan, yakni satu set baju adat Aceh yang kemudian langsung dipakaikan kepada Ketua MPR itu oleh Aminullah, lengkap dengan Kupiah Meukutop dan Rencong Aceh. Baju kebesaran masyarakat Aceh itu kemudian tidak dilepas lagi oleh Zulkifl i Hasan. Saat ia memberikan sambutan, sosok yang juga pernah menjabat Ketua MPR-RI itu masih mengenakan pakaian Aceh tersebut. Ia tampak gagah mengenakan ‘Bajee Linto Aceh’ tersebut. (hba/*)