Berita Gayo Lues
Begini Kronologis Warga Tertimbun Longsor Lalu Hanyut ke Sungai
Dua warga yang tidak ada hubungan keluarga itu tertimbun longsor lalu terseret ke sungai bersamaan dengan material longsor, hingga meninggal dunia.
Penulis: Rasidan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Dua orang warga di kawasan Dedeb Rece, Desa Cane Baru di Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo Lues (Galus) tertimbun longsor lalu terseret ke sungai bersamaan dengan material longsor, kedua korban akhirnya ditemukan meninggal dunia, bahkan kedua korban itu tidak ada hubungan keluarga. Nahas, niat kakek itu hanya ingin membantu seorang bocah yang akan menyeberang dan melewati tumpukan material longsor tersebut.
Saat kejadian berlangsung, di lokasi longsor itu ada beberapa warga dan keluarga korban dari si bocah tersebut yang merupakan rombongan keluarga yang baru saja pulang mengantarkan pengantin baru.
Korban dan warga itu merupakan warga Desa Suri Musara kecamatan Pantan Cuaca, warga itu merupakan rombongan yang baru saja pulang mengantarkan pengantin baru dari Uning Pune kecamatan Putri Betung.
Nahas bagi seorang bocah yang tertimbun longsor dan hanyut ke sungai itu, Salwa Fitri (4) bersama seorang kakek-kakek merupakan rombongan yang sama, padahal niatnya kakek itu membantu korban melintasi tumpukan material longsor.
Namun tiba-tiba material longsor turun lebih besar lagi dan menyeret kedua korban hingga ke sungai dan menghanyutkan kedua orang tersebut.
Camat Pantan Cuaca, Hasanuddin dibenarkan warga lainnya kepada Serambinews.com, Selasa (23/11/2021) mengatakan, kedua korban tanah longsor dan hanyut terseret ke sungai yang ditemukan meninggal dunia tersebut yakni, Adam Aman Tingkem (60) dan Salwa Fitri (4) warga Suri Musara, keduanya tidak ada hubungan keluarga sama sekali.
Akan tetapi niat korban (kakek-kakek) ini ingin membantu bocah perempuan itu melintasi tumpukan material longsor dengan cara digendongnya di lintas Blangkejeren-Takengon kecamatan Pantan Cauca itu bersamaan dengan warga lainnya.
Baca juga: Diakhir Periode Gubernur Aceh, Pengamat: Arah Pembangunan Harus Dikembalikan pada Track
Kronologis kejadian, kata Camat Pantan Cauca itu, korban merupakan rombongan yang baru pulang mengantarkan pengantin baru dari Uning Pune kecamatan Putri Betung.
Saat kejadian berlangsung, sejumlah rombongan pengantar pengantin itu sudah duluan pulang, termasuk orang tua korban Budiman (38) dan ibunya Ismayanti (36) mengunakan sepeda motor pulang duluan.
Sementara anaknya (korban) Salwa Fitri (4) itu, dititipkan orang tuanya sama bibinya untuk naik mobil jenis L300 mulai dari Kungke Putri Betung, dengan alasan hujan diperjalanan dan orang tuanya mengendarai sepeda motor.
Setibanya di kecamatan Rikit Gaib, rombongan pengantin baru yang satu mobil ini, memilih berhenti dan istirahat sebentar menunggu hujan reda dan berhenti. Sedangkan orang tua korban dari anak ini sudah duluan sampai dirumahnya di desa Suri Musara.
Selanjutnya, rombongan pengantar pengantin baru ini pulang ke Kecamatan Pantan Cuaca setelah sempat berhenti di Rikit Gaib, namun diperjalanan persisnya di Cane Baru terjadi tanah longsor yang menutupi badan jalan Blangkejeren Takengon tersebut, sehingga menyebabkan arus transportasi terganggu dan tidak ada kendaraan yang bisa melintas.
Setibanya rombongan ini dilokasi tanah longsor tersebut, memilih untuk jalan kaki bersama-sama untuk melintasi atau melewati tumpukan material longsor.
Lalu seorang kakek (korban Adam aman Tingkem) yang ikut dalam rombongan itu, niatnya membantu anak kecil dari bibinya (Korban Salwa Fitri) dengan cara digendongnya untuk menyeberang dan melintasi tumpukan material longsor tersebut.