PKS Potong Anggaran Pokir Tiga Dewan untuk PDPK Aceh Tamiang

“Kalau semua dewan bersedia, pasti teratasi. Tapi kami hari ini bicara hanya dalam konteks PKS,” ujarnya.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Tiga anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat, memotong anggaran pokok pikirannya (Pokir) untuk membantu pegawai daerah dengan perjanjian kerja (PDPK).

Kepastian ini disampaikan Bendahara PKS Aceh Tamiang, Muhammad Saman usai berkoordinasi dengan dua anggota DPRK dari PKS lainnya, Dedi Suriansyah dan Jayanti Sari serta Ketua PKS Aceh Tamiang, Muhammad Nazir.

”Kami sepakat untuk memotong anggaran pokir kami, untuk digunakan membantu honor PDPK,” kata Saman yang menyebut PKS memiliki tiga kursi di DPRK Aceh Tamiang, Jumat (26/11/2021).

Saman menjelaskan, keputusan ini merupakan solusi terbaik untuk membantu PDPK sekaligus memahami kondisi keuangan daerah.

Sebab dari pembahasan bersama tim anggaran pemerintah kabupaten, potensi anggaran yang dijanjikan pada APBK Perubahan tidak memiliki jaminan.

“Tidak ada jaminan, jangan sampai PDPK hanya diberi janji supaya tenang, ternyata anggarannya tidak ada. Ini kan sangat disayangkan,” ucap Saman.

Baca juga: Transfer DID Batal, Pemkab Aceh Tamiang Pangkas Honor dan Uang Makan Pegawai, Pokir Dewan Aman

Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah PDPK di Aceh Tamiang sebanyak 2.061 orang.

Artinya, anggaran yang dibutuhkan untuk menutupi pemotongan honor Rp 200 ribu per orang selama setahun hanya mencapai Rp 4,9 miliar.

Angka ini disebut Saman, akan tertutupi bila semua anggota DPRK Aceh Tamiang yang berjumlah 30 orang bersedia menyisihkan sebagian anggaran pokirnya.

“Kalau semua dewan bersedia, pasti teratasi. Tapi kami hari ini bicara hanya dalam konteks PKS,” ujarnya.

Bunyamin, seorang PDPK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tamiang menyambut hangat keputusan ini.

Bahkan, dia mengatakan seharusnya sikap PKS ini diikuti partai lain.

Baca juga: Pokir Dewan untuk Rias Pengantin

“Kami sangat mengapresiasi, begitulah seharusnya dewan, harus bersuara dan beri solusi, jangan pikirkan diri sendiri,” kata Bunyamin.