Internasional
Israel Tutup Pintu Kedatangan Warga Negara Asing, 50 Negara Afrika Masuk Daftar Merah
Pemerintah Israel, Minggu (28/11/2021) melarang masuknya seluruh warga negara asing. Israel akan menggunakan teknologi kontroversial untuk pelacakan
SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Pemerintah Israel, Minggu (28/11/2021) melarang masuknya seluruh warga negara asing.
Israel akan menggunakan teknologi kontroversial untuk pelacakan kontak, sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron,.
Kementerian Kesehatan Israel mengatakan Kabinet telah mengesahkan serangkaian tindakan, seperti dilansir AP, Minggu (28/11/2021).
Seperti daftar merah perjalanan ke 50 negara Afrika, melarang masuknya orang asing dan karantina untuk semua orang Israel yang pulang dari luar negeri.
Pemerintah Israel juga menyetujui teknologi pemantauan telepon kontroversial dari badan keamanan internal Shin Bet.
Hal itu untuk melakukan pelacakan kontak individu yang dikonfirmasi dengan varian Omicron di Israel.
Kelompok hak asasi Israel telah mengecam penggunaan teknologi pemantauan ponsel sebagai pelanggaran hak privasi.
Baca juga: Kanada Khawatirkan Masuknya Omicron, Tutup Pintu Untuk Warga Afrika
Mahkamah Agung Israel telah memutuskan awal tahun ini bahwa penggunaannya dibatasi.
Asosiasi Hak Sipil di Israel, Minggu (28/11/2021) mengatakan program darurat merupakan pengabaian terang-terangan terhadap aturan hukum.
Kelompok itu beralasan pengadilan telah memutuskan pelacakan itu tidak terbukti efektif dalam mencegah penyebaran virus Corona.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Minggu (28/11/2021) mengatakan memperketat perbatasan Israel akan membantu menjaga negara.
“Pembatasan perbatasan negara bukanlah langkah yang mudah, tetapi ini adalah langkah sementara dan perlu,” katanya pada awal pertemuan mingguan Kabinet.
Dr. Ran Balicer, Kepala Panel Penasihat Covid-19, mengatakan langkah-langkah baru diperlukan untuk kabut perang di sekitar varian baru.
Baca juga: Arab Saudi Tambah Larangan Kedatangan dari Tujuh Negara Afrika, Cegah Masuknya Omicron
Dia dengan lebih baik bertindak lebih awal dan tegas untuk mencegah penyebarannya.
Pada Sabtu (27/11/2021) Israel mengatakan telah mendeteksi jenis baru pada seorang musafir yang telah kembali dari Malawi.