Internasional

Bursa Saham Korea Selatan Hapus Keuntungan 2021, Omicron Dapat Hambat Pemulihan Ekonomi Global

Bursa Saham Korea Selatan, Selasa (30/11/2021) menghapus keuntungan sepanjang 2021. Korea Selatan beralasan arus keluar dana asing baru akan melonjak

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang pialang sedang berkomunikasi dengan pemegang saham di J&J Investments Co, Seoul, Korea Selatan, Selasa (30/11/2021). 

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Bursa Saham Korea Selatan, Selasa (30/11/2021) menghapus keuntungan sepanjang 2021.

Korea Selatan beralasan arus keluar dana asing baru akan melonjak.

Hal itu di tengah-tengah kekhawatiran Covid-19 varian Omicron akan dapat menghambat pemulihan ekonomi global, seperti dilansir AFP, Selasa (30/11/2021).

Benchmark ekuitas turun 2,4%, dengan kerugian semakin cepat pada Selasa (30/11/2021) sore.

Hal itu menyusul laporan Financial Times yang menyebut CEO Moderna Inc. mengatakan vaksin yang ada mungkin berjuang melawan strain Omicron.

Indeks langsung turun 14% dari rekor tertinggi 6 Juli 2021 karena dana luar negeri menguangkan dari pasar ekuitas lokal.

Baca juga: Presiden Joe Biden Khawatirkan Omicron, Jadi Ancaman Baru, Sama Seperti Covid-19 Sebelumnya

Sedangkan investor ritel telah membatasi pembelian baru-baru ini ke ceruk panas termasuk metaverse.

“Pasar saham Korea Selatan telah bereaksi sangat sensitif terhadap Omicron," kata Choi Kwangwook, Kepala Investasi di J&J Investments Co di Seoul

"Tidak ada pembeli besar,” tambahnya.

“Investor ritel hanya berbondong-bondong ke sektor terbatas. sementara mega-IPO telah menyerap likuiditas,” jelasnya.

Sebuah laporan media lokal mengatakan dua kasus Covid-19 varian Omicron diidentifikasi di kota Ulsan pada Selasa (30/11/2021).

Keduanya berasal dari Jerman dan Belanda, di mana kasus Omicron telah ditemukan.

Sedangkan otoritas kesehatan belum mengidentifikasi kasus Omicron di Korea Selatan.

Baca juga: Seorang Kontestan Miss Universe Positif Covid-19 Omicron di Israel, Peserta Dites Setiap 48 Jam

Laporan Financial News semakin meredam sentimen investor.

'Mereka sudah berada di bawah tekanan dari bangkitnya kembali kekhawatiran virus," kata Seo Sang-Young, ahli strategi pasar di Mirae Asset Securities Co.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved