Kesehatan
Tak Selalu Menunjukkan Tanda, Kenali Gejala Umum Penyakit Liver atau Hati yang Bisa Mengancam Nyawa
Penyakit liver atau penyakit hati adalah istilah umum yang mengacu pada kondisi apa pun yang memengaruhi atau merusak fungsi hati.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Hati merupakan salah satu organ vital tubuh.
Hati punya tugas yang sangat penting yang berkaitan dengan metabolisme, penyimpanan energi dan penyaringan limbah dalam tubuh.
Dilansir dari Healthline, dalam sistem pencernaaan, hati bertugas mencerna dan mengubah makanan menjadi energi sekaligus menyimpan energi tersebut sampai tubuh membutuhkannya.
Hati juga berperan dalam menyaring zat beracun yang ada di dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.
Penyakit liver atau penyakit hati adalah istilah umum yang mengacu pada kondisi apa pun yang memengaruhi atau merusak fungsi hati.
Penyakit liver bisa berkembang dengan berbagai sebab.
Seiring waktu, penyakit ini dapat menyebabkan jaringan parut (sirosis).
Baca juga: Mengenal Infeksi Liver yang Diderita Ameer Azzikra, Penyebab hingga Gejalanya
Karena lebih banyak jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat, hati tidak lagi dapat berfungsi dengan baik.
Jika tidak diobati, penyakit hati dapat menyebabkan gagal hati dan kanker hati.
Untuk lebih mewaspadai kondisi ini, kenali seputar penyakit liver, mulai dari gejala, penyebab hingga langkah pencegahannya berikut.
Penyebab Penyakit Liver
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kondisi hati.
Berikut beberapa penyebab umum penyakit liver atau penyakit hati.
Baca juga: Banyak Artis Meninggal Didera Penyakit Lambung, Hati-hati Lauk Ini Bisa Jadi Penyebabnya
1. Infeksi
Melansir Mayo Clinic, keberadaan parasit atau virus merupakan penyebab terjadinya infeksi liver.
Virus ini dapat menyebar melalui darah atau air mani, makanan atau air yang terkontaminasi, atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Akibatnya, infeksi menyebabkan peradangan pada hati yang seiring waktu mengurangi fungsi hati.
Jenis infeksi liver yang paling umum adalah virus hepatitis, yaitu hepatitis A, B dan C.
- Hepatitis A
Melansir Healthline, Hepatitis A biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi pemulihan dapat memakan waktu beberapa minggu.
- Hepatitis B
Ini merupakan jenis virus hepatitis yang dapat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).
Virus menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah dan air mani.
Infeksi Hepatitis B bisa diobati, namun tidak ada langkah penanganan yang khusus.
Baca juga: Dari Nyeri Pinggang Hingga Mual dan Muntah, Ini 4 Tanda yang Jadi Gejala Awal Penyakit Batu Ginjal
Sementara itu, infeksi hepatitis B yang bertahan lama (kronis) bisa menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa.
Oleh karena itu, penderita hepatitis B kronis perlu melakukan kontrol secara berkala ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan deteksi dini bila terjadi komplikasi.
- Hepatitis C
Hepatitis C juga bisa akut atau kronis.
Virus hepatitis jenis ini sering menyebar melalui kontak dengan darah dari seseorang dengan hepatitis C.
Meskipun sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan hati permanen pada tahap selanjutnya.
- Hepatitis D
Hepatitis D adalah bentuk hepatitis serius yang hanya berkembang pada orang dengan hepatitis B, atau dengan kata lain tidak dapat tertular dengan sendirinya.
Hepatitis D bisa juga akut atau kronis.
- Hepatitis E
Hepatitis E biasanya disebabkan karena minuman yang terkontaminasi.
Jenis hepatitis ini umumnya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa komplikasi yang bertahan lama.
2. Genetika
Dilansir dari Mayo Clinic, gen abnormal yang diwarisi dari salah satu atau kedua orang tua dapat menyebabkan berbagai zat menumpuk di hati, yang mengakibatkan kerusakan hati.
Penyakit hati genetik meliputi:
- Hemokromatosis
- penyakit Wilson
- Defisiensi antitripsin alfa-1.
3. Kelainan sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan berfunsi melawan bakteri dan virus dalam tubuh.
Akan tetapi, sistem kekebalan tubuh juga juga bisa menyerang satu atau lebih bagian tertentu dalam tubuh (autoimun). termasuk hati.
Contoh penyakit hati autoimun meliputi:
- Autoimmune hepatitis
- Kolangitis bilier primer
- Kolangitis sklerosis primer.
Baca juga: Kenali 4 Gejala Awal Penyakit Batu Ginjal,Waspada! Gejalanya Bisa Mirip dengan Infeksi Saluran Kemih
4. Kanker dan pertumbuhan lainnya
Kanker hati pertama kali berkembang di organ hati.
Jika kanker dimulai pada tempat lain dalam tubuh lalu kemudian menyebar ke hati, ini disebut kanker hati sekunder.
Beberapa kanker yang dimulai di bagian hati meliputi:
- Kanker hati
- Kanker saluran empedu
- Adenoma hati.
5. Faktor lainnya
Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab umum penyakit hati meliputi:
- Penyalahgunaan alkohol kronis
- Akumulasi lemak di hati (penyakit hati berlemak nonalkohol)
- Resep atau obat bebas tertentu
- Senyawa herbal tertentu
Gejala penyakit hati
Menurut Mayo Clinic, penyakit hati tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala yang nyata.
Jika tanda dan gejala penyakit hati memang terjadi, mungkin termasuk:
- Kulit dan mata tampak kekuningan
- Sakit perut dan bengkak
- Bengkak di kaki dan pergelangan kaki
- Kulit yang gatal
- Warna urin gelap
- Warna tinja pucat
- Kelelahan kronis
- Mual atau muntah
- Kehilangan selera makan
- Kecenderungan mudah memar.
Komplikasi
Komplikasi penyakit hati bervariasi, tergantung pada penyebab masalah hati.
Penyakit hati yang tidak diobati dapat berkembang menjadi gagal hati, suatu kondisi yang mengancam jiwa.
Kapan harus menghubungi dokter?
Buat janji temu dengan dokter jika mengalami tanda atau gejala berkelanjutan.
Segera cari pertolongan medis jika mengalami sakit perut yang sangat parah hingga membuat Anda tidak bisa diam.
Cara mencegah penyakit liver
Meskipun tidak semua penyakit atau kerusakan hati dapat dicegah, pilihan gaya hidup dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga kesehatan organ ini.
The American Liver Foundation telah menyusun beberapa daftar langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah penyakit hati.
Langkah-langkah itu antara lain:
- makan makanan bergizi yang mencakup banyak buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian
- meningkatkan aktivitas fisik
- membatasi alkohol
- jangan merokok dan menggunakan narkoba
- mempertahankan berat badan ideal
- hati-hati saat menggunakan produk yang mengandung bahan kimia beracun, seperti pembersih aerosol, semprotan serangga, dan produk pembersih lainnya.
- menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya saat berhubungan seks
- Jangan berbagi barang keperluan pribadi seperti sisir, pisau cukur atau alat manikur
- mengunjungi dokter untuk pemeriksaan fisik tahunan, termasuk pemeriksaan darah.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)