Berita Banda Aceh

BI dan DPMPTSP Aceh Gelar Pelatihan IPRO, Ini Rencana Investasi di Aceh Mulai Sabang Hingga Gayo

Pelatihan ini digelar di Hotel Rasamala, Seutui, Banda Aceh, Senin dan Selasa, 29-30 November 2021.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani, sedang berikan sambutan, pada acara Pelatihan Penyusunan Perencanaan Investasi, IPRO di Hotel Rasa Mala Setui, Banda Aceh, Senin (29/11/2021). 

Pelatihan ini digelar di Hotel Rasamala, Seutui, Banda Aceh, Senin dan Selasa, 29-30 November 2021. 

Laporan Herianto | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTPSP) Aceh menggelar pelatihan.

Ya, pelatihan penyusunan perencanaan proyek Invesment Projeck Ready to Offer atau disingkat IPRO.

Pelatihan ini digelar di Hotel Rasamala, Seutui, Banda Aceh, Senin dan Selasa, 29-30 November 2021. 

Pelatihan ini diikuti peserta dari BPKS, PT PEMA, PD Pembangunan Tanah Gayo.

Kemudian aparatur pemerintahan di daerah, di antaranya dari Bappeda dan DPMPTSP Kabupaten/Kota dan lainnya.

Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (1/12/2021). 

Baca juga: Investasi Berani Tgk Abrar Muda, Owner Puncak Sigantang Sira Aceh Selatan Berujung Manis

Achris Sarwani mengatakan tujuan pelatihan ini untuk mengajarkan ilmu penyusunan perencanaan proyek investasi skala menengah dan besar kepada pihak BUMD di daerah. 

Begitu juga kepada aparatur pemerintah daerah yang mempunyai tugas dan fungsi untuk pengembangan potensi sumber daya alam di daerahnya.

Dengan demikian bisa menjadi sebuah kegiatan usaha yang memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat dalam rangka peningkatan penerimaan PAD untuk menumbuhkan prekonomian daerah.

Selain itu, juga untuk menyerap tenaga kerja dan menurunkan angka kemiskinan.

Pelatihan IPRO dengan metode BMC ini, kata Achris Sarwani, di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Makasar dan lainnya,  sudah sering dilakukan pemerintah daerah. 

Sedangkan di Aceh, kata Achris Sarwani, baru kali ini kita laksanakan bersma DPMPTSP Aceh.

Baca juga: UEA Tetap Akan Investasi di Singkil

"Alhamdulillah mendapat respon positif dari DPMPTSP Kabupaten/Kota dan pihak Bappeda masing-masing daerah.

Selain itu ada tiga BUMD yang ikut menjadi pesertanya, yaitu BPKS, PT Pema dan PD Pembangunan Tanah Gayo, BUMD milik Pemkab Aceh Tengah.

Pelatihanini, kata Achris Sarwani, mengajarkan pesertanya untuk menyusun suata proposal perencanaan investasi dari berbagai sudut pandang.

Dengan demikian bisa menarik pihak investor untuk membiayai dan merealisasikan perencanaan investasi yang telah dibuat tersebut.

"Informasi yang kami terima BPKS mengirim orangnya untuk ikut pelatihan ini karena mereka mau mengembangkan dermaga Lhokwengnya menjadi dermaga kapal-kapal layar dari Eropa, Amerika,  dan lainnya.

Tujuannya dalam rangka pengembangan pariwisata maritim atau keluatan ke depan.

Sedangkan PT PEMA, mereka ada rencana membangun inseneratoir, atau alat pembakaran limbah medis dan lainnya yang dinilai berpotensi untuk menghasikan PAA.

Sedangkan PD Pembangunan Tanah Gayo, Aceh Tengah, mengirim pesertanya dallam pelatihan ini karena mereka berencana membangun pabrik gula pasir dan gula merah di kawasan areal perkebunan tebu rakyat  di Kecamatan Ketol dan lainnya.

Untuk mengajak orang berinvestasi ke suatu daerah, kata Achris Sarwani, tidak cukup hanya  memberikan kemudahan penerbitan izin dan lokasi invbestasi yang aman dan nyaman.

Tapi juga juga harus bisa menjelaskan kepada calon investor tersebut, mengenai prospek dari rencana investasi tersebut ke depan, menguntungkan atau tidak untuk jangka panjang.

Setiap orang yang ingin investasi, kata Achris Sarwani, pasti ia akan melihat prospek usaha tersebut ke depan, bisa untung atau tidak. Jika prospeknya kurang memberikan keuntungan, ia akan mundur.

"Oleh karena itu, dalam penyusunan proposal rencana investasi, kita perlu mengikuti pelatihan IPRO dengan metode BMC yang mempertimbangan berbagai hal. 

Termasuk prospek dari usaha yang mau dijalankan.

Untuk maksud tersebut, kita perlu melakukan pelatihan penyusunan proyek investasi di berbagai bidang, tidak hanya infrastruktur, kelistrikan, transportasi, dan pertambangan, tapi juga perdagangan, pertanian, pertenakan, perkebunan, perikanan, kehutanan, jasa dan lainnya, secara terpadu dan berkolaborasi," kata Achris. 

Achris Sarwani mengatakan, kerjasama BI dengan DPMPTSP Aceh dalam pelatihan penyusunan proyek investasi ini, merupakan program Regional Investort Relation Unit (RIRU).

Ini merupakan merupakan perpanjangan Investor Relation Unit (IRU) yang dibentuk untuk membangun kepercayaan dan persepsi yang baik dari investor kepada daerah sebagai tujuan investasi dan peningkatan akses permerintah ke swasta dan pasar nasional serta Internasional.

Melalui kegiatan RIRU itu, diharapkan akan meningkatkan investasi di segala sektor ekonomi potensial.

Dalam acara pelatihan penyusunan projek investasi itu, kata Achris Sarwani, pihaknya menggundang sejumlah nara sumber yang sudah berpengalaman dalam pembuatan penyusunan dokumen perencanaan investasi.

Narasumber itu antara lain Prof Mirwan Surya Perdhana Phd,  Erman Ddny Arfinto, dan Rifky Adityo Adjie, dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Pelatihan penyusunan Proyek IPRO ini, kata Achris Sarwani menggunakan metode business model canvas (BMC), diharapkan bisa memberikan pencerahan dan kapasitas bagi pemerintah Kabupaten/Kota, dalam penyusunan perencanaan investasi daerahnya ke depan, dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marthunis, ST, DEA yang membuka pelaitihan IPRO ini mengatakan, ia berterima kasih kepada Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh, yang telah menggelar pelatihan penyusunan perencanaan investasi IPRO dengan metode BMC.

Seealah penyelenggaraan pelatihan penyusunan perencanaan investasi IPRO dengan metode BMC ini,  kata Marthunis, di daerah bakal lahir beberapa perencanaan proyek investasi, yang siap ditawarkan kepada berbagai calon investor yang berminat berinvestasi, baik dari investor lokal, nasional maupun internasional.

Pelatihan penyusunan perencanaan proyek investasi IPRO dengan metode BMC ini, menurut Marthunis, untuk membangun pemahaman kapasitas bersama, melalui kegiatan brainstorming berbgai potensi daerah, sesuai karateristik  dan sumber daya alam yang dapat dijadikan proyek  strategis yang ekonomis di kemudian hari. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved