Berita Aceh Besar
Harga Telur Ayam, Gula, dan Ikan Naik, Lengkap Harga Kebutuhan Pokok Lainnya di Pasar Induk Lambaro
Harga tebus telur ayam di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar saat ini Rp 385.000 per ikat (300 butir), sedangkan minggu sebelumnya Rp 375.000 per ikat.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Harga tebus telur ayam di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar saat ini Rp 385.000 per ikat (300 butir), sedangkan minggu sebelumnya Rp 375.000 per ikat.
Laporan Herianto | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Memasuki minggu pertama bulan Desember 2021, harga kebutuhan pokok, seperti telur ayam ras, gula pasir, mulai bergerak naik.
Harga tebus telur ayam di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar saat ini Rp 385.000 per ikat (300 butir), sedangkan minggu sebelumnya Rp 375.000 per ikat.
Gula pasir naik dari Rp 595.000 per zak (50 Kg) menjadi Rp 615.000 per zak, minyak goreng masih tetap tinggi Rp 17.500 per kilogram.
Pedagang Grosir Kebutuhan Pokok di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Aldy Safrullah, menyampaikan hal ini ketika menjawab Serambinews.com, Rabu (1/12/2021).
Ia mengatakan harga tebus kebutuhan pokok di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, mengikuti perkembangan harga di Medan.
“Kalau harga tebus telur ayam, gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng di Medan, harganya naik, maka di sini, ikut naik. Sebaliknya, jika harga di sana turun, harga di sini juga turun,” ujar Aldy.
Harga tebus telur ayam naik, menurut Aldy, karena banyak permintaan telur ayam ras dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, menjelang tahun baru 2022.
Kondisi ini sudah biasa, setiap jelang hari-hari besar dan tahun baru, permintaan telur ayam ras dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, bergerak naik.
Kenaikan permintaan telur ayam ras itu akan diikuti oleh kenaikan harga tebus.
Harga tebus telur ayam ras pada bulan lalu di Pulau Jawa, kata Aldy, sedikit menurun, tapi memasuki bulan Desember ini, permintaan telur di sana mulai bergerak naik.
Sedangkan produksi telurnya sedang menurun, maka penyalur telur dari Pulau Jawa membeli telur ayam ras dari Pulau Sumatera.
Dampak dari meningkatnya permintaan telur ayam ras dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera, kata Aldy, telah mendorong harga telur di Medan ikut naik.
Begitu juga gula pasir, harganya naik dari Rp 595.000 menjadi Rp 615.000/zak.
Ini dikarenakan stok barangnya di Medan mulai menipis, sedangkan pasokan baru gula impornya, belum masuk.
Harga tepung terigu cap payung juga naik dari Rp 170.000 naik menjadi Rp 172.000/sak (25 Kg).
Sementara Tepung Terigu Cap Setitiga Biru masih tetap Rp 198.000/zak (25Kg).
Sedangkan minyak goreng masih tetap tinggi Rp 17.500/Kg.
Pasalnya harga tebus CPO di pasaran dalam negeri masih tetap tinggi mencapai 14.500/Kg.
Tingginya harga CPO, membuat harga tandan buah segar (TBS) sawit bertahan pada harga Rp 2.700 – Rp 3.100/Kg.
Harga kacang-kacangan, sebut Aldy, masih tetap tinggi. Kacang kuning/kacang kedelai, masih bertahan pada harga Rp 550.000/sak (50 Kg).
Permintaannya, masih tinggi. Kacang hijau Rp 480.000/sak (50 Kg), kacang tanah kupas ukuran kecil Rp 24.700/Kg, dan ukuran sedang Rp 26.000/Kg.
Sementara itu, harga lelang ikan di PPS Kutaradja Lampulo, pada hari Rabu (1/12/2021) ini, menurut penjelasan pedagngan pengumpulnya, Murdani, harganya relatif tinggi.
Pasalnya hasil tangkapana nelyan sejak minggu kemarin tidak banyak.
Ikan tingkol bodrek dilelang dengan harga Rp 20.000/Kg, ikan dungun Rp 23.000/Kg, tongkol ame-ame Rp 28.000/Kg, ikan tongkol sisisk Rp 32.000/Kg, ikan salam Rp 25.000/Kg dan tuna Rp 40.000/kg.
Kepala UPTD PPS Kutaradja Lampulo, Oni Kandi yang dimintai penjelasannya mengatakan, jumlah boat nelayan yang masuk atau pulang melaut ke PPS Kutaradja lampulo, pada hari Selasa (30/11/2021) 11 unit boat.
Total ikan yang dibawa pulang hanya 12,3 ton.
Jenis ikan yang dibawa pulang adalah cakalang, layang, tongkol kecil dan tuna.
Harga lelang ikan, pada minggu ini, kata Oni Kandi, relatif tinggi antara Rp 21.000 – Rp 40.000/Kg.
Tingginya harga lelang ikan, disebabkan hasil tangkapan ikan dalam minggu ini menurun drastis, dibandingkan minggu sebelumnya.
Minggu lalu, kapal masuk 13 unit, jumlah ikan yang dibawa pulang mencapai di atas 50 ton, minggu ini kapal masuk berkisar 11 – 15 unit hanya membawa pulang ikan totalnya sekitar 12 – 15 ton.
Kondisi ini membuat harga lelang ikan di PPS Lampulo, jadi melonjak.
Kondisi ini, menurut Oni Kandi, akan terus berlangsung sampai minggu kedua Desember dan baru akan naik lagi hasil tangkapana ikan, pada minggu ketiga dan keempat, sampai tahun baru 2022.
Hasil tangkapan boat ikan nelayan, kata Oni Kandi, sangat dipengaruhi oleh perubhan iklim. Sejak minggu kemarin, tekanan angin di laut sedikit kencang antara 17 – 20 knot. Kondisi itu terlihat, dalam beberapa hari ini, terjadi hujan lebat di darat.
“Jika tekanan angin di tengah laut sangat kencang dan keras akan mempengaruhi hasil tangkapan ikan nelayan jadi turun karena gelombang ombak ditengah laut tinggi, ikan tidak berada dipermukaan air laut,”ujar Oni. (her)