Berita Bireuen

Kepala Madrasah, Guru, dan Pengawas MI Bireuen Ikuti Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta

Mendorong guru dan kepala madrasah memahami pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning)

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Pelatihan – Puluhan kepala madrasah dan guru jenjang MI di Bireuen, Rabu (10/9/2025) mengikuti pelatihan deep learning dan kurikulum berbasis cinta di aula lama Setdakab Bireuen. SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 

Mendorong guru dan kepala madrasah memahami pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning)

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Puluhan kepala madrasah, guru, dan pengawas jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Bireuen mengikuti pelatihan bertajuk Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta, Rabu (10/9/2025). 

Kegiatan ini berlangsung sehari penuh di Aula Lama Setdakab Bireuen, dan dibuka secara resmi oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Bireuen, Anis, S.Ag.

Tujuan Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah.

Selain itu untuk, mendorong guru dan kepala madrasah memahami pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning).

Baca juga: Wagub Aceh: Bandara SIM Gerbang Pendongkrak Ekonomi Aceh

Selanjutnya mengintegrasikan nilai-nilai kasih sayang dan humanisme dalam kurikulum.

Sementara itu, materi dan metodologi Deep learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar teknologi, tetapi pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam.

Kemudian, mendorong pemikiran kritis dan reflektif, mengaitkan pengetahuan dengan konteks nyata.

Lalu, mengembangkan rasa ingin tahu, ketekunan, dan kemampuan adaptif siswa.

Sementara itu, kurikulum berbasis cinta merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Merdeka, yang menekankan pembelajaran yang menyenangkan, penuh empati, dan berorientasi pada kesejahteraan emosional peserta didik.

Peserta dan Narasumber

Ketua panitia, Mudassir, S.Ag., M.Ag., menyebutkan bahwa peserta terdiri dari Kepala madrasah MI, dua guru dari masing-masing MI
Sepuluh pengawas madrasah.

Narasumber utama adalah Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum dari Balai Diklat Aceh, yang menyampaikan materi dengan pendekatan interaktif dan visual melalui infokus, membuat peserta tampak antusias dan fokus sepanjang sesi.

Implementasi di Madrasah

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved