Pangdam: Tidak Boleh Lagi Ada Konflik

Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki, meminta jangan ada lagi konflik di Aceh

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI
Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki didampingi Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Alhaythar, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Ketua DPRA, Dahlan Djamaluddin melepas bantuan beras untuk warga dalam kegiatan bakti sosial di Makodam IM, Rabu (1/12/2021). 

* Mayjen TNI Achmad Marzuki Pamit

* Salurkan Beras 24,5 Ton untuk Masyarakat Aceh

BANDA ACEH - Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki, meminta jangan ada lagi konflik di Aceh.

Karena itu, ia berpesan kepada seluruh masyarakat provinsi ini untuk terus menjaga kerukunan, persahabatan, dan persaudaraan demi membangun daerah yang lebih maju di masa mendatang.

"Tidak boleh ada lagi konflik di Aceh. Mari kita jaga kerukunan kita, persahabatan kita, persaudaraan kita untuk Aceh supaya lebih maju lagi.

Baca juga: VIDEO - Pamit Dari Aceh, Pangdam IM Kirim Beras untuk Warga

Jangan semua hal diceritakan jadi komoditi politik, mari kita tenang.

Yang politik silakan, masyarakat nggak usah," ajak Mayjen Achmad Marzuki dalam sambutannya pada acara pamitan seiring berakhir masa tugasnya sebagai Pangdam IM di Gedung Malahayati Lantai I Makodam IM, Rabu (1/12/2021).

VIDEO Pangdam IM Mayjen TNI Achmad Marzuki Pamit dari Aceh, Ungkap Sedih dan Titip Pesan
VIDEO Pangdam IM Mayjen TNI Achmad Marzuki Pamit dari Aceh, Ungkap Sedih dan Titip Pesan (Serambinews.com)

Seperti diketahui, Pangdam IM selanjutnya akan dijabat oleh Mayjen TNI Muhammad Hasan SH yang sebelumnya bertugas sebagai Danjen Kopassus.

Sedangkan Mayjen Achmad Marzuki diangkat dalam jabatan baru sebagai Aster Kasad.

Pergantian Pangdam IM itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1029/XI/2021 tentang Pemberhentian dari/dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia pada Rabu (17/11/2021) lalu.

Pangdam IM, Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, dan Ketua DPRA saat melepas bantuan berupa beras dalam acara bakti sosial Kodam IM di Makodam IM, Rabu (1/12/2021).
Pangdam IM, Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, dan Ketua DPRA saat melepas bantuan berupa beras dalam acara bakti sosial Kodam IM di Makodam IM, Rabu (1/12/2021). (SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI)

Acara pamitan yang menerapkan protokol kesehatan (protkes) secara ketat itu turut dihadiri Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Ahmad Haydar SH MM

Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin, para rektor, komandan satuan jajaran Kodam IM, bupati dan wali kota, perwakilan panglima laot, ulama, tokoh agama dan adat, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Kegiatan itu berlangsung dalam suasana santai.

Gaya khas Pangdam IM yang suka berkelakar dalam menyampaikan sambutan membuat para hadirin termasuk Gubernur Aceh, beberapa kali tertawa lepas.

Baca juga: Pamit dari Aceh, Pangdam IM: Saya Sedih Ninggalin Aceh

Meski demikian, rasa haru dalam sambutan pamit itu tetap terasa, terlebih ketika dilakukan pemutaran video perjalanan Mayjen TNI Achmad Marzuki selama bertugas sebagai Pangdam IM dalam setahun terakhir.

Achmad Marzuki dalam sambutan pamitnya mengaku sangat sedih karena harus meninggalkan Aceh.

Baca juga: Jelang Purna Tugas di Aceh, Pangdam IM Tinjau Bakti Sosial, Sunat Massal dan Operasi Bibir Sumbing

"Saya sedih kali ninggalin Aceh ini, betul sedih sekali," katanya yang membuat hadirin  terdiam.

Namun, ia menyatakan tetap harus melaksanakan tugas negara berikutnya seperti perintah Panglima TNI yakni sebagai Aster Kasad.

Mayjen Achmad Marzuki juga menceritakan, ia pernah bertugas di Aceh pada tahun 2003-2004.

Baca juga: VIDEO Mayjen Muhammad Hasan jadi Pangdam IM, Sebelumnya Pernah Menjabat Dandim 0104/Aceh Timur

"2003 saya pernah di sini, saya ajak istri saya ke sini waktu darurat militer. Ditanya, Aceh rawan kan?

Ternyata sama sekali tidak rawan. Kemudian, kami pindah menjelang terjadi tsunami, saya pindah ke Papua," jelasnya.

Tahun lalu, sambung Achmad Marzuki, saat menerima surat keputusan untuk bertugas kembali di Aceh, dirinya dan istri merasa sangat senang.

"Istri saya sampai menangis. Alhamdulillah ke Aceh lagi.

Baca juga: VIDEO Mayjen Muhammad Hasan jadi Pangdam IM, Sebelumnya Pernah Menjabat Dandim 0104/Aceh Timur

Saya sangat senang di Aceh, saya tahu kultur masyarakat Aceh," timpal jenderal bintang dua tersebut.

Dalam kesempatan itu, Pangdam IM berpesan kepada seluruh jajarannya untuk terus berbuat yang terbaik bagi Aceh serta berbuat baik kepada masyarakat semampunya.

"Untuk adek-adek saya, bagaimana TNI dapat melakukan dan mengatasi kesulitan rakyat, semampu kita, sekuat kita.

Apapun lakukan dan tentu nengharapkan ridha dari Allah SWT," ujarnya.

Pangdam juga berpesan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk terus menjaga kerukunan, persahabatan, dan persaudaraan, demi membangun daerah menjadi lebih maju di masa mendatang.

Ia meminta para pemangku kepentingan Aceh untuk terus melanjutkan pembangunan dan untuk membangun perlu semangat yang sama.

"Tidak boleh ada konflik lagi di Aceh. Mari kita jaga kerukunan kita, persahabatan kita, persaudaraan kita untuk Aceh supaya lebih maju lagi.

Baca juga: VIDEO Panglima TNI Andika Perkasa Tunjuk Danjen Kopassus Mayjen Muhammad Hasan sebagai Pangdam IM

Jangan semua hal diceritakan jadi komoditi  politik, mari kita tenang.

Yang politik silakan, masyarakat nggak usah," ajak Mayjen TNI Achmad Marzuki.

Di akhir sambutan, Pangdam IM memohon maaf atas sikapnya yang kurang berkenan selama memimpin Kodam IM setahun terkahir.

Mayjen Achmad Marzuki juga menyampaikan terima kasih kepada semua jajaran yang selama ini sudah bekerja keras demi satuan dan masyarakat Aceh.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan dengan mengucap Bismillah semoga Aceh setelah saya ini akan lebih maju," pungkas Pangdam IM.

Kegiatan seremoni pisah pamit tersebut ditutup dengan penyerahan cindera mata kepada Mayjen TNI Achmad Marzuki oleh Gubernur, Wali Nanggroe, Ketua DPRA, para Dandim, dan sejumlah pejabat yang hadir.

Ucap terima kasih

Sementara itu, Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, dalam wawancara dengan wartawan menyampaikan terima kasih kepada Mayjen TNI Achmad Marzuki atas semua dedikasinya untuk Aceh selama setahun terakhir.

"Tentu kita berterima kasih kepada Mayjen TNI Achmad Marzuki yang sudah banyak berbuat untuk Aceh. Beliau sangat baik, meninggalkan kesan yang begitu indah,” ujar Nova.

Gubernur berharap hubungan emosional Mayjen Achmad Marzuki dengan masyarakat Aceh akan tetap terjalin hingga kapan pun.

"Perpisahan ini memang sedih, tapi kita tidak bisa menahan beliau karena ada tugas negara lainnya yang sudah menunggu Pak Achmad Marzuki," pungkas Gubernur Nova.

Lepas bantuan

Sebelum acara pamitan, Pangdam IM didampingi Gubernur, Wali Nanggroe, dan Ketua DPRA, melepas secara simbolis bantuan untuk masyarakat Aceh yang ada di sejumlah kabupaten/kota.

Bantuan yang disalurkan melalui program bakti sosial Kodam Iskandar Muda itu terdiri atas beras dan kambing.

Pelepasan bantuan yang berlangsung di halaman Makodam IM tersebut merupakan bakti sosial terakhir Mayjen TNI Achmad Marzuki sebelum meninggalkan Aceh.

Pelepasan beras bantuan itu berlangsung meriah.

Tujuh mobil reo milik TNI yang mengangangkut beras tersebut berjalan beriringan melewati Pangdam IM, Gubernur, Wali Nanggroe, Ketua DPRA, dan para pejabat Kodam IM.

"Hati-hati ya, selamat sampai tujuan," teriak Pangdam yang kemudian dibalas teriakan ‘siap’ dengan nada keras oleh para prajurit yang bertugas mengantar beras itu ke daerah.

Selain mobil reo yang mengangkut beras, seratusan abang becak dari Banda Aceh dan Aceh Besar kemarin juga memadati halaman Makodam IM.

Setelah mendapat beras bantuan, mereka berjalan beriringan melewati Pangdam IM sembari menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih Pak, terima kasih," teriak abang becak.

Iringan-iringan abang becak baru selesai kurang lebih selama 20 menit.

Pangdam IM, Gubernur, Wali Nanggroe, dan Ketua DPRA menunggu hingga para penerima bantuan beras itu meninggalkan Makodam IM.

Total beras yang dikirim Kodam IM tersebut sebanyak 24,5 ton.

Ada juga bantuan lain berupa kambing lima ekor ditambah 100 sak beras yang diserahkan untuk sejumlah panti asuhan di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Beras dan kambing bantuan untuk panti asuhan diserahkan oleh para pejabat di Makodam IM. (dan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved