Breaking News

Internasional

WHO Minta Produsen Obat Gunakan Varian Delta Sebagai Dasar Vaksin Covid-19 Omicron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minta produsen obat untuk menggunakan varian Delta sebagai dasar vaksin Covid-19 Omicron.

Editor: M Nur Pakar
Reuters
Botol dan jarum suntik medis terlihat di depan logo Moderna 

SERAMBINEWS.COM, MANILA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minta produsen obat untuk menggunakan varian Delta sebagai dasar vaksin Covid-19 Omicron.

WHO pada Jumat (3/12/2021) mengakui pembatasan perjalanan dikenakan oleh beberapa negara dapat mengulur waktu penyebaran Omicron.

Saat ini, puluhan negara di seluruh dunia telah melaporkan infeksi Omicron, termasuk India pada Kamis (2/12/2021).

Namun, jumlahnya masih dibawah Afrika Selatan, yang menghadapi peningkatan pesat kasus Covid-19, dimana Omicron menjadi dominan.

Namun, masih banyak yang belum jelas tentang Omicron, seperti lebih menular, membuat orang lebih sakit parah, atau menghindari vaksin saat ini, seperti dilansir AP.

Baca juga: Norwegia Laporkan 50 Kasus Covid-19 Varian Omicron, Dari Undangan Pesta Perusahaan di Restoran Oslo

“Pengendalian perbatasan dapat menunda virus Omicron masuk dan mengulur waktu penyebaran," kata Dr. Takeshi Kasai, Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat,

Dia menyampaikan itu dalam dalam konferensi pers secara virtual dari Filipina.

"Berita positif dari semua ini, tidak ada informasi yang kami miliki saat ini tentang Omicron untuk mengubah arah respons kami," katanya.

Nanun, dia tetap mendorong tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, mematuhi pedoman jarak sosial, dan mengenakan masker.

"Langkah-langkah itu juga akan terus mampu mencegah penyebaran virus Corona," kata Direktur Darurat Regional WHO Dr. Babatunde Olowokure.

Dia menambahkan sistem kesehatan harus memastikan mampu merawat pasien yang tepat di tempat yang tepat dan waktu yang tepat.

Kemudian, harus memastikan bahwa tempat tidur ICU tersedia, terutama bagi mereka yang membutuhkannya.

Kasai memperingatkan: "Kami tidak boleh berpuas diri."

WHO sebelumnya menegaskan penutupan perbatasan memiliki efek terbatas dan dapat menyebabkan gangguan besar.

Para pejabat Afrika Selatan, di mana varian Omicron pertama kali diidentifikasi, telah mengecam pembatasan pada pelancong.

Afrika Selatan mengatakan negaranya telah dihukum karena memperingatkan dunia tentang jenis mutan tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved