Jokowi: Ganti Kapolda yang tak Bisa Kawal Investasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan khusus kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit terkait para kapolda

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Presiden Joko Widodo 

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan khusus kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit terkait para kapolda.

Menurut dia, jika ada kapolda yang tidak dapat menyelesaikan agenda besar negara, mereka patut dicopot.

Adapun salah satu agenda besar negara yang dimaksud yakni soal investasi. "Saya sudah titip juga ke Kapolri, (bahwa) kapolda yang tidak bisa menjaga sama, diperingatkan.

Kalau memang sulit enggak bisa mengawal, enggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf.

Saya memang enggak bisa ngomong keras, tapi sudah (diputuskan) enggak bisa dia.

Ganti (kapoldanya)," ujar Jokowi. Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan arahan kepada para Kepala Satuan Kerja di Badung, Bali, yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021). Jokowi mengatakan, investasi kini menjadi motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi.

Target investasi pada 2021 yakni Rp 900 triliun.

Sementara itu, pada 2022 target investasi sebesar Rp 1.200 triliun.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan agar jajaran Polri dari pusat hingga daerah menjaga betul jalannya investasi.

Jokowi juga mengungkapkan, saat ini pertumbukan ekonomi Indonesia bukan lagi bertumpu kepada APBN.

Sebab, APBN itu hanya mempengaruhi sekitar 18-15 persen dari pertumbuhan ekonomi yang dimiliki.

"Jangan keliru, artinya apa, 85 persen perputaran uang dan pertumbuhan ekonomi ada di swasta dan BUMN.

Baca juga: Sukses Vaksinasi Jadi Pintu Masuk Investor

Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi, agar setiap investasi bisa direalisasikan," tuturnya. "Karena kunci penggerak ekonomi ada di situ.

Dan sekarang ini Alhamdulillah, ini yang dari tahun 2021, investasi itu hanya di Jawa saja, di luar Jawa sudah lebih besar.

Karena di Jawa 48 persen, di luar Jawa 51,7 persen sudah lebih banyak di sana," tambah Presiden Jokowi. Presiden melanjutkan, pergeseran ini bagus dan menunjukkan situasi yang baik.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved