Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru Tunjukkan Tanda Kembali Erupsi Minggu Pagi, Tangis Warga Pecah hingga Lari Kepanikan
Merasakan tanda erupsi itu, petugas gabungan di lapangan meminta warga untuk cepat meninggalkan dusun.
Dirinya panik ketika hujan abu turun.
Ia cepat-cepat berkemas dan menyelamatkan diri dengan kendaraannya.
"Gunung Semeru sempat erupsi lagi, warga panik berlarian menyelamatkan diri," katanya.
Saat menyelamatkan diri, beberapa warga tampak berlinang air mata.
Mereka mengingat kejadian erupsi Gunung Semeru, kemarin Sabtu (4/12/2021).
Mereka trauma karena sebagian keluarganya mengalami luka bakar dan meninggal dunia.
Selain itu, arus lalu lintas juga sempat tersendat akibat banyaknya kendaraan turun menuju pengungsian.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru: Seorang Janda Meninggal Kena Lava Pijar dan Kesaksian Korban Selamat
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Kondisi Berpelukan
13 orang meninggal dunia
BNPB mencatat hingga Minggu (5/12/2021) pagi ada 13 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru.
Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Dari 13 korban jiwa tersebut, baru dua jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Mereka adalah Poniyem 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono.
"Jadi 13 orang korban ini merupakan update langsung dari lapangan dari Bapak Kepala BNPB," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Beberapa korban alami luka bakar
Sejumlah warga jadi korban erupsi Gunung Semeru terlihat berlumur lumpur. (TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan)
Terdapat beberapa korban yang mengalami luka bakar di tubuhnya, akibat terkena lahar panas.