Unik

Kisah Manusia Setengah Siluman Berpostur Kerdil, Suka Pisang dan Mampu Menghilang Tiba-tiba

Buah itu diletakkan di mulut gua. Namun, cara ini sudah dicoba beberapa orang dan tidak berhasil karena Suku Oni tidak hadir.

Editor: Ansari Hasyim
zoom-inlihat foto Kisah Manusia Setengah Siluman Berpostur Kerdil, Suka Pisang dan Mampu Menghilang Tiba-tiba
SERAMBINEWS/INTISARI ONLINE
Ilustrasi orang kerdil dari film Dwarves Must Be Crazy

SERAMBINEWS.COM - Suku Oni dijuluki sebagian warga di pegunungan Bone sebagai makhluk setengah siluman.

Hal ini karena mereka sulit dijumpai dan bisa tiba-tiba menghilang dalam kerimbunan hutan.

Meski begitu Suku Oni juga dianggap sebagai makhluk biasa yang sama dengan manusia biasa dengan fisik lebih kecil.

Budayawan Adjiep Padinding mengatakan Suku Oni dulunya dikenal sebagai orang-orang yang sangat baik dan mau bergaul dengan warga Dusun Dekko.

Jika ada warga yang hendak mengadakan hajatan perkawinan, Suku Oni meminjamkan perabotnya, contohnya piring dan mangkuk.

Sayangnya kebaikan mereka dibalas dengan air tuba karena warga Suku Oni yang meminjami perabot tidak mendapatkan perabotannya kembali.

Hal tersebut membuat mereka tidak percaya lagi dengan warga desa kemudian membatasi pergaulannya.

Keberadaan Suku Oni pertama kali diungkapkan oleh mantan kepala desa Mappesangka, Ahmad Lukman.

Baca juga: Pengakuan Elwizan Dokter Gadungan di Liga 1 dan Timnas, 10 Tahun di Sepakbola karena Cinta

Ia menceritakan pernah berjumpa dengan orang-orang dengan tinggi hanya sekitar 70 sentimeter dan mengaku pernah mengunjungi tempat tinggal mereka di dalam gua, tepatnya di kawasan hutan Tanjung Palette.

"Waktu terpilih menjadi kepala desa untuk pertama kalinya, sekitar 17 tahun lalu, saya diundang oleh kepala suku Oni masuk ke dalam perkampungan mereka.

Baca juga: Wanita Ini Lamar 28 Laki-laki & Menikah Sebanyak 11 Kali, Tapi Kini Malah Menjanda

"Untuk mencapai pemukiman itu, kita harus berjalan sekitar tiga kilometer. Saat hendak masuk memang agak sulit karena mulut guanya sangat kecil, hanya bisa dilalui orang kerdil saja, tapi di dalam gua, keadaannya sudah berbeda, terlihat sangat luas bahkan bertingkat-tingkat," jelas Lukman.

Ternyata tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam gua, dan yang bisa masuk harus melalui seorang perantara dan harus orang yang tidak punya niat jahat.

Kemudian bahasa yang digunakan juga berbeda dengan bahasa kampung sekitarnya, membuat komunikasi tidak mudah dilakukan.

Baca juga: Pendaftaran Tamtama TNI AU 2022 Masih dibuka Hingga 31 Desember 2021, Buruan! Ini Persyaratannya

Ada juga cerita yang mengatakan suku Oni bisa "dipancing" keluar tempat persembunyiannya menggunakan buah pisang.

Buah itu diletakkan di mulut gua.
Namun, cara ini sudah dicoba beberapa orang dan tidak berhasil karena Suku Oni tidak hadir.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved