Ramli MS: Eks Kombatan Sepakat Bantu TNI/Polri
Bupati Aceh Barat, Ramli MS, mengungkapkan, para mantan kombatan GAM di Kabupaten Aceh Barat telah sepakat membantu
Ketua PA Aceh Barat, Samsi Barmi didampingi Wakil Ketua KPA, Ofa Muat Nadi, mengatakan, milad diisi dengan zikir, doa bersama untuk para syuhada, dan kegiatan sunatan massal.
“Dalam peringatan Milad GAM ini, selain zikir dan doa bersama, juga adanya santunan terhadap anak-anak yatim
Kita juga lakukan sunatan massal di semua kecamatan di Aceh Barat,” kata Samsi Barmi.
Minta Pemerintah Konsisten
Milad GAM di Aceh Barat Daya (Abdya) juga diisi dengan doa bersama untuk para syuhada.
Dalam peringatan itu, bendera Bintang Bulan juga ikut dibentangkan, yang berlangsung hanya beberapa menit saat Ketua KPA Wilayah 013 Blangpidie, Abdurrahman Ubit memberikan pidato.
Baca juga: Milad GAM Ke-45 di Aceh Tamiang, Baja Minta Persoalan Bendera Dituntaskan
Baca juga: Milad GAM Ke-45, Bendera Bintang Bulan Dikibarkan di Kandang Lhokseumawe, Kemudian Diturunkan
Baca juga: Bupati Ramli Sebut Kombatan Harus Sejahtera, Milad GAM di Aceh Barat Berlangsung Kondusif
“Itu bukan pengibaran, hanya membentangkan, dan itu pun berlangsung singkat, saat Panglima Do memberikan wejangan dan nasihat kepada kader dan simpatisan,” ujar Sekjen DPW Partai Aceh Abdya, Abdul Aziz.
Sementara Abdurrahman Ubit dalam pidatonya mengingatkan tentang peluang terjadi kembali konflik bila perjanjian damai tidak direalisasikan
Sebagaimana yang telah disepakati bersama sebelumnya.
"Kami mengimbau kepada pimpinan pemerintah hari ini, baik di pusat ataupun di daerah-daerah untuk konsisten akan perjanjian perdamaian kita,” pintanya.
“Kami hanya mengingatkan saja yang mempertimbangkan adalah para pemimpin sekalian," tegasnya lagi.
Serahkan Buku MoU ke Dandim dan Kapolres
Dalam kaitan peringatan Milad ke-45 Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mantan Kombatan GAM Aceh Barat juga menyerahkan buku MoU Helsinki secara simbolis kepada Dandim dan Kapolres.
Penyerahan dilakukan secara simbolis di lokasi acara milad, Makam Teuku Umar, Mugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, Sabtu (4/12/2021).
Penyerahan buku itu dimaksudkan sebagai bentuk perdamaian, dimana di dalam buku tersebut terdapat hak-hak yang menjadi tanggung jawab bersama dalam mensejahterakan masyarakat Aceh secara umum.