Ratusan Ikan Cupang dari Aceh dan Sumut Ikut Kontes di Bireuen

Baby halfmoon dan crowntail (total panjang 5 cm maksimal), Gian suju (body over 5,5 - 5,9 cm), Giant junior (body over 5,5 - 5,9 cm), Giant senir (body over 6), dan penilaian mengacu standar SNI, terang Ketua Panitia.

Kolenk Jaya menjelaskan tujuan digelar kontes ikan cupang yaitu sebagai ajang silaturahmi komunitas dan peternak ikan cupang di Aceh dan luar Aceh serta untuk memajukan ikan Cupang di Aceh umumnya dan Bireuen khususnya.

Juga menjadi bagian promosi untuk memperkenalkan beragam jenis dan keindahan corak warna dan bentuk ikan Cupang. Karena budidaya ikan ini juga dapat memberi pendapatan bagi petani/peternak ikan Cupang.

Diharapkan dengan adanya even ini minat masyarakat untuk memelihara ikan Cupang dapat lebih meningkat, karena ikan ini bukan saja disukai kalangan anak-anak, tapi juga orang dewasa untuk diternak dan dijual.

Koleng Jaya menambahkan bahwa ikan Cupang ini juga membantu untuk memberantas jentik-jentik nyamuk, yang dapat menimbulkan penyakit karena jentik nyamuk makanannya.

Sementara itu, Heri Ketua Masyarakat Pecinta Eungkot Laga Aceh (Mapela) Banda Aceh juga mengatakan kontes ikan Cupang untuk perdana digelar di Bireuen dan diharapkan agar dapat digelar kembali dan penghobi tambah ramai lagi.

Memelihara ikan Cupang (Betta) bukan saja sebatas hobi, juga bisa diternak menambah penghasilan, dan juga bermanfaat memberantas jentik nyamuk diparit dan lainnya, karena digunakan untuk umpan ikan ini.

Ikan Cupang layak ikut kontes ini usia 3 bulan sampai enam bulan, untuk harga ikan berfariasi dari Rp 10 ribu, sampai Rp 500 ribu bahkan ada Rp 3 jutaan/ekor tergantung kualitas ikan Cupangnya, terang Heri, dalam kontes ini bersama 10 anggota mengikutkan 100 ekor.(*)