Tidak Ada Alat Early Warning
KEPALA Bidang Kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang
KEPALA Bidang Kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang mengatakan, selama ini tidak ada Early Warning System (EWS) di Desa Curah Kobokan.
Padahal, alat tersebut penting untuk mendeteksi peringatan dini bencana.
"Alarm (EWS) enggak ada, hanya seismometer di daerah Dusun Kamar A. Itu untuk memantau pergerakan air dari atas agar bisa disampaikan ke penambang di bawah," kata Joko, Minggu (5/12/2021).
Joko menilai, sebelum bencana terjadi alat seismometer tersebut membaca getaran kenaikan debit air mencapai 24 amak. Akan tetapi, secara visual aktivitas vulkanik tak terlihat lantaran tertutup kabut tebal.
"Info detail yang saya dapat sebelum kejadian, Gunung Semeru tertutup kabut. Tapi dari kamera CCTV pos pantau (Gunung Sawur) terlihat kepulan namun tidak terekam getaran," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, geliat aktivitas Semeru sudah terpantau sejak Jumat (3/12/2021).
Menurut dia, erupsi kecil sudah terjadi pada Jumat. Pada Sabtu (4/12/2021) pagi, kondisi masih terpantau aman.
"Tapi tadi malam hingga sore tadi erupsi-erupsi kecil sering terjadi. Tetapi, hingga tadi pagi kita lakukan pemantauan tadi aman-aman saja," ujar Thoriq.
Ia menyebutkan, ketika siang hujan menguyur Lumajang hingga sore dan secara bersamaan guguran awan panas terjadi.
"Tetapi begitu terjadi hujan yang dimulai siang tadi hingga sore ini kemudian secara tiba-tiba ada awan turun dari Semeru. Kondisinya gelap di beberapa kecamatan," kata dia.
Erupsi lagi
Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada.
Sedangkan, sampai kemarin, aktivitas Semeru belum benar-benar stabil.
Bahkan pada Minggu pagi Semeru menggeliat lagi sekitar pukul 09.55 WIB.
Warga Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang panik berhamburan ke luar rumah.