Tidak Ada Alat Early Warning
KEPALA Bidang Kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang
Kala itu langit tiba-tiba mendung. Awan mendung juga tampak menutupi puncak Gunung Semeru. Tak lama turun hujan abu dengan intensitas sedang.
Merasakan tanda erupsi itu, petugas gabungan di lapangan meminta warga untuk cepat meninggalkan dusun. "Gunung Semeru erupsi kembali. Warga panik berlarian keluar rumah," kata, seorang warga Nijah (57).
Para warga mayoritas menyelamatkan diri dengan kendaraannya masing-masing. Mereka memacu kencang kendaraannya khawatir awan panas guguran kembali menyapu dusun.
Warga lain, ikut menumpang mobil evakuasi milik polisi, TNI, relawan dan ambulans puskesmas setempat.
Saat menyelamatkan diri, beberapa warga tampak berlinang air mata. Mereka mengingat kejadian erupsi Gunung Semeru, kemarin Sabtu (4/12/2021).
Mereka trauma. Sebagian keluarganya mengalami luka bakar dan meninggal dunia. Selain itu, arus lalu lintas juga sempat tersendat. Karena saking banyaknya kendaraan turun menuju pengungsian.(Tribun Network/dan/kuh/wly)