Dikira Jambret, Siswa SMA Babak Belur Dianiaya Oknum Polisi di Palu, Ternyata Salah Tangkap
Peristiwa ini juga viral di masyarakat kota Palu setelah video dugaan penganiayaan ini diunggah di TikTok pada Minggu 28 November 2021.
SERAMBINEWS.COM - Seorang remaja di Palu, Sulawesi Tengah, diduga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah anggota polisi.
Dilansir dari Kompas.com, kasus berawal saat anak itu dikira melakukan penjambretan.
Peristiwa ini juga viral di masyarakat kota Palu setelah video dugaan penganiayaan ini diunggah di TikTok pada Minggu 28 November 2021.
Dalam video berdurasi 1 menit 41 detik itu, tampak seorang remaja pria menggunakan helm warna putih ditahan oleh lelaki berjaket biru.
Tiba-tiba ada seorang perempuan yang mengatakan, "Bukan, bukan dia pelakunya. Dia babantu," kata seorang wanita korban penjambretan sambil berteriak.
Setelah itu, pria berjaket biru tersebut mulai mengendurkan pegangannya dan akhirnya melepaskan anak remaja itu.
Remaja itu menangis, kepada seseorang ia mengatakan, "Saya dipukul, Om," kata dia sambil menangis sesenggukan.
Usai kejadian itu, sejumlah aparat yang diduga anggota Polres Palu langsung meninggalkan remaja yang sempat dianiaya itu di pinggir jalan dan dibiarkan begitu saja.
Ibunda MP, berinisial AR, baru mengetahui peristiwa yang dialami anaknya pada Minggu (28/11/2021) pukul 22.00 Wita.
AR merasa tersayat hatinya mengetahui anak kandungnya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu menjadi korban penganiayaan dan salah tangkap sejumlah oknum polisi.
Baca juga: Jambret HP IRT di Langsa, Dua Pemuda Asal Aceh Tamiang Diringkus Polisi
Baca juga: Penampakan Pelaku Jambret Ceburkan Diri ke Got, Pelaku Ditinggal Komplotannya Usai Beraksi
"Anak saya cerita, awalnya dia mau menonton pertandingan bola di Jalan Ahmad Yani. Tapi, saat berhenti di lampu merah, ada pemotor nahas, tas dan telepon selulernya dijambret," kata AR, Selasa (7/12/2021).
"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret" jelasnya.
"Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," kata dia.
Namun, tiba-tiba di lampu merah MP merasa dicekik dari belakang.
MP sempat sesak napas. Orang yang mencekik itu berteriak "jambret", meski MP sudah membantahnya.