Berita Pidie
Kapolres Pidie Antar Sembako Untuk Korban Banjir Padang Tiji, Warga Gendong Anak Tunggu Bantuan
Kapolres Pidie, AKBP Padli SIK, mengantar sembako untuk korban banjir di Gampong Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Rabu (8/12/2012)
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kapolres Pidie, AKBP Padli SIK, mengantar sembako untuk korban banjir di Gampong Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Rabu (8/12/2012).
Saat menyerahkan bantuan itu, Kapolres Padli bersama isterinya dan rombongan dari Polres Pidie langsung sambangi warga di lokasi banjir.
Pantauan Serambinews.com, Rabu (8/12/2021), korban banjir dari ibu-ibu menggendong bayi menunggu bantuan dengan berkumpul di meunasah.
Di lokasi banjir, Kapolres Fadli bersama isteri dan rombongan menyasar rumah warga yang terkena dampak banjir.
Baca juga: Wabup Pidie Resmikan Bank Hikmah Wakilah di Kota Beureuneun
Air masih menggenangi sebagian rumah warga. Kapolres Padli menyerahkan bantuan sembako di rumah yang masih digenangi banjir.
Seorang wanita yang telah uzur harus dipapah polisi saat menerima sembako di lokasi banjir.
Untuk diketahui, Gampong Kupula Tanjong, Kecamatan Padang Tiji terletak sangat rendah.
Sehingga gampong itu menjadi langganan banjir setiap musim penghujan.
Kapolres Pidie, AKBP Padli SIK, kepada Serambinews.com, Rabu (8/12/2021) mengatakan, bantuan sembako yang diberikan kepada korban banjir adalah bentuk kepedulian Polres Pidie.
Baca juga: VIDEO - Mengenal AKBP Padli, Kapolres Pidie yang Alumni Pesantren
Dengan bantuan itu, sebutnya, bisa meringankan beban warga yang berdampak banjir.
" Saya rasa sembako yang sangat dibutuhkan saudara kita yang terkena dampak banjir," jelasnya.
Keuchik Gampong Kupula Tanjong, Mustafa, kepada Serambinews.com, Rabu (8/12/2021) mengatakan, Gampong Kupula Tanjong merupakan desa langganan banjir saat musim penghujan.
Sebab, letak Gampong Kupula Tanjong rendah dan buruknya saluran air sehingga air dari aliran sungai tumpah ke gampongnya.
" Untuk banjir ini sekitar 80 kepala keluarga (KK) terkena dampak banjir.
Musibah banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kepanikan warga menyelamatkan diri," jelasnya. (*)
Baca juga: Komisi I DPRA Umumkan Tujuh Anggota KKR 2021-2026, Berikut Nama-namanya