Jurnalisme warga

Lezatnya Kupi Brownies Atjeh

Mendengar sebutan kopi, langsung terlintas dalam pikiran: ini pasti jenis tumbuhan biji-bijian yang kerap diolah menjadi minuman hitam

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Lezatnya Kupi Brownies Atjeh
For Serambinews.com
WARDATUL FAJRIAH, Guru SDN 1 Klieng, Desa Kajhu, Kecamatan Baitussalam, melaporkan dari Aceh Besar

OLEH WARDATUL FAJRIAH, Guru SDN 1 Klieng, Desa Kajhu, Kecamatan Baitussalam, melaporkan dari Aceh Besar

Mendengar sebutan kopi, langsung terlintas dalam pikiran: ini pasti jenis tumbuhan biji-bijian yang kerap diolah menjadi minuman hitam yang sangat familier dan disukai berbagai kalangan, muda-mudi, dewasa, bahkan orang tua.

Di kalangan pejabat dan pemerintah pun tidak ketinggalan menyajikan minuman yang satu ini.

Terbukti, ketika ada acara-acara resmi pemerintahan ataupun kegiatan rapat kerja, minuman kopi selalu tersedia, menemani hadirin pada kegiatan yang diselenggarakan.

Uniknya, di Aceh, setiap bertemu dengan teman, kerap terdengar ajakan "ngopi yuk", walaupun saat nongkrong di warung kopi (warkop) justru yang dipesan adalah the atau jus buah.

Dahulu, minuman ini hanya tersedia varian kopi hitam saja yang biasanya dinikmati oleh bapak-bapak di warkop yang legendaris, di bumi Serambi Mekah.

Sekarang, bertaburan kafe dan warung kopi yang menyediakan minuman citarasa kopi yang khas, khususnya di Banda Aceh.

Beberapa warung kopi didesain dengan keunikan masing-masing, sehingga Banda Aceh mendapat julukan dengan “Kota Seribu Warkop”.

Kini, minuman kopi sudah banyak variannya, di antaranya ada sanger kopi, white coffee, black coffee, green coffee, dan berbagai jenis varian kopi lainnya yang sudah diolah, untuk menambah minat bagi penggemar minuman tenar di Aceh ini.

Bila wisatawan datang ke Aceh, minuman khas yang pertama mereka cari adalah kopi aceh yang sudah sangat viral dan terkenal sampai ke luar negeri.

Terutama kopi dari Gayo dan varian lainnya yang sudah diolah dan dikemas dengan berbagai macam nama serta bentuk kemasan yang sangat menarik.

Hal ini tentu menjadi peluang bisnis, untuk menambah pendapatan masyarakat Aceh dengan mengekspor kopi ke luar negeri.

Bahan baku kopi biasanya diolah menjadi minuman.

Namun, kali ini ada yang berbeda, yaitu kopi diolah menjadi kue dengan nama brownies kopi.

Kopi diolah menjadi brownies dengan berbagai varian, ada yang dikukus, ada pula yang dipanggang.

Berikut beberapa varian yang tersedia.

Brownies yang dikukus di antaranya kupi brownies original, brownies tiramisu, brownies blueberry, brownies pandan, brownies marbale, brownies cokelat original, dan brownies chesee.

Yang dipanggang: brownies panggang original, brownies panggang ceres, brownies panggang chesee, dan brownies panggang ceres chesse.

Bagi yang berminat, kue-kue tersebut tersedia di toko Kupi Brownies Atjeh.

Penamaan toko diambil langsung dari nama brownies yang bestseller, yaitu varian kopi.

Selain brownies, di toko ini juga tersedia beberapa jenis makanan lain yang bisa menjadi buah tangan atau untuk sajian keluarga.

Di antaranya ada desert box, diberi nama lapis Pasee dengan varian durian, chesee, oreo, dan alpukat.

Bolu gulung namanya banda gulung dengan varian durian, nanas, chesee, ceres, dan cheese ceres.

Di sini tersedia juga berbagai jenis bolu lainnya, seperti casava cake, lapis Surabaya, sarang semut, marmer, dan bolu ketan hitam.

Kupi Brownies Atjeh merupakan oleh-oleh khas Aceh yang sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara, seperti wisatawan Malaysia.

Sebelum pandemi, jika pulang dari Aceh mereka selalu memborong makanan yang satu ini sebagai buah tangan untuk dibawa ke negaranya dan dibagikan ke sanak saudara di sana.

Demikian juga yang dilakukan oleh wisatawan dari berbagai daerah lainnya.

Selain wisatawan, Kupi Brownies Atjeh juga menjadi buah tangan bagi warga lokal yang ingin ke luar daerah, sebagai oleh-oleh dari Aceh.

Sejak pandemi melanda dunia, khususnya Aceh, sejak awal 2020 tidak ada lagi wisatawan dari luar negeri yang datang ke Aceh.

Semua masyarakat Aceh pun harus stay at home.

Semua tempat wisata ditutup, mal, dan toko-toko juga tutup yang dibolehkan terbuka hanya toko-toko yang menjual kebutuhan primer seperti sembako dan kebutuhan pokok lainnya.

Keadaan seperti ini sangat berpengaruh terhadap omset Kupi Brownies Atjeh, bahkan sejak awal pandemi outlite kue ini sempat tutup beberapa minggu, karena diberlakukannya lockdown.

Keadaan pandemi tidak hanya dirasakan oleh pengusaha ini, semua kalangan sangat merasakan pengaruhnya, terutama bagi kalangan pelaku usaha dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada saat pandemi, kue ini hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, Aceh.

Alhamdulillah, berkat usaha, semangat dan doa, Kupi Brownies Atjeh masih bertahan sampai sekarang, walaupun omsetnya jauh berbeda dari sebelum pandemi.

Sekarang, wisatawan dari luar daerah pun sudah diperbolehkan lagi masuk ke Aceh.

Patut disyukuri walaupun wisatawan dari luar negeri masih dibatasi.

Manusia hanya berusaha dan berdoa, selebihnya serahkan sama Allah, karena Dia yang menentukan rezeki setiap hamba-Nya.

Kupi Brownies Atjeh merupakan jenis makanan yang bisa disajikan kapan saja di mana pun.

Lebih enak lagi bila disajikan dengan secangkir kopi hangat, disantap sore hari, sambil bercengkarama bersama keluarga, tentu punya sensasi menarik.

Selain sebagai cemilan dan oleh-oleh, kue satu ini juga menjadi buah tangan pada hari raya, ketika bersilaturahmi ke rumah famili, juga pada acara-acara keluarga lainnya seperti walimatul ursy, dan sunat rasul.

Kupi Brownies Atjeh diproduksi setiap hari, di outlite induk yaitu di Peunayong.

Jadi rakan-rakan tidak perlu ragu dengan rasa dan freshnya kue ini.

Brownies kukus bisa tahan empat hari di luar kulkas dan sampai enam hari di kulkas.

Sedangkang Brownies panggang, tahan tujuh sampai sepuluh hari.

Bagi teman-teman yang bepergian, silakan bawa oleh-oleh khas Aceh yang satu ini agar perjalanan lebih berwana dan meriah.

Komposisi utama Kupi Brownies Atjeh terdiri atas bubuk kopi, tepung terigu, telur ayam, gula pasir, dan margarin.

Untuk cara membuatnya, tak perlu repot, cukup aduk gula dan telur, tambahkan tepung dan bubuk kopi, tambahkan margarin yang sudah dilelehkan, kemudian kukus atau panggang selama 50 menit.

Brownies siap dihidangkan.

Kue yang viral ini sudah hadir di Aceh sejak tahun 2014 yang beralamat di Lampineung, Banda Aceh, dengan pemiliki sahamnya salah seorang pengusaha dari Batam.

Namun, karena satu dan lain hal, saham Kupi Brownies Atjeh berpindah tangan ke salah satu pengusaha muda putra Aceh.

Sekarang Kupi Brownies Atjeh beralamat di Jalan Sri Ratu Safiatuddin Nomor 50 Peunayong, Banda Aceh.

Kupi Brownies Atjeh juga mempunyai outlet lain selain di Peunayong, yaitu di Pelabuhan Ulee Lheue, berada di ruang tunggu penumpang yang ingin berlayar mengarungi lautan.

Sistem penjualan Kupi Brownies Atjeh bisa langsung ke outletnya, bisa juga pesan melalui Instagram, WhatsApp, Grabfood, atau bisa juga melalui pesan order (PO).

Bagi yang di luar Banda Aceh bisa juga dikirim melalui jasa kiriman yang sudah dipercaya oleh Kupi Brownies Ajteh.

Agar memudahkan pelanggan, tersedia kontak di media sosial, seperti 085260204607.

Biasanya, orderan Kupi Brownies Atjeh meningkat ketika hari raya, weekend, dan libur panjang.

Nah, sekarang sudah memasuki akhir tahun dan sudah dekat dengan libur panjang, bagi teman-teman yang ingin berpergian ke luar dan ke Banda Aceh, silakan bawa buah tangan yang satu ini untuk menemani perjalanan liburan Anda.

Bagi kupilovers yang ingin mencicipi kopi dalam bentuk makanan ini, silakan kunjungi outlite Kupi Brownies Atjeh.

Rasakan browniesnya, nikmati kopinya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved