Berita Gayo Lues

Jerman Bantu Penyelamatan Taman Nasional Gunung Leuser, Suntik Dana Sampai Rp 40 Miliar

Pemerintah Jerman memberi bantuan untuk menyelamatkan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dana yang digelontorkan tidak tanggung-tanggung, mencapai

Penulis: Rasidan | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM/RASIDAN
Kasubsi Direktorat Pengawasan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nigo Sinaga bersama perwakilan KFW Jeman melakukan pose bersama di ruang kerja Bupati Gayo Lues di Blangkejeren, Rabu (8/12/2021). 

Laporan Rasidan| Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Pemerintah Jerman memberi bantuan untuk menyelamatkan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Dana yang digelontorkan tidak tanggung-tanggung, mencapai Rp 40 miliar.

Bantuan diberikan melalui KFW, sebuah bank investasi dan pengembangan milik negara Jerman, yang berbasis di Frankfurt.

Dana bantuan itu untuk kedua kabupaten bertetangga di dataran tinggi gayo, Gayo Lues (Galus) dan Aceh Tenggara (Agara).

Dana tersebut dikhususkan untuk program penghijauan kebun bibit rakyat (KBR).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama perwakilan Jerman melakukan pertemuan dengan Pemkab Galus.

Khusus membicarakan program Biodiversity Conservation and Climate Protection In The Gunung Leuser (BCCPGLE),

Baca juga: Sembilan LSM Desak KLHK Percepat Pemindahan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser ke Aceh

Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat Kantor Bupati Galus yang dihadiri langsung oleh Bupati Galus M Amru dan Sekdakab Galus Ir Rasyidin Porang pada Rabu (8/12/2021).

Kasubsi Direktorat Pembinaan Pengawasan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nigo Sinaga kepada Serambinews.com mengatakan pemerintah pusat memiliki komitmen membangun kawasan TNGL.

Disebutkan, pengembangan itu dilakukan oleh lembaga asal Jerman untuk melakukan pembangunan di 72 negara.

Nigo mengatakan, pembangunan difokuskan pada arah penghijauan dan ekonomi masyarakat, sosial dan konservasi.

Dikatakan, sebelumnya, kegiatan BCCPGLE hanya mencakup tiga kabupaten/kota di Aceh yakni Aceh Singkil, Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.

Namun, katanya, untuk tahun ini kegiatan dipusatkan untuk dua kabupaten yang berada di TNGL yakni Kabupaten Galus dan Agara.

"Prioritas dalam kegiatan BCCPGLE melalui investor KFW untuk pengembangn kebun bibit rakyat (KBR)," ujar Nigo Sinaga.

Termasuk pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat.

Baca juga: Jelang Panen Raya, Harga Bawang Merah di Gayo Lues Anjlok, Petani Pusing

Seperti pengembangan dan penanaman pohon jenis lokal berupa durian, jengkol dan lainnya.

Ditambahkan, hasilnya bisa diambil oleh masyarakat yang menjadi nilai tambah bagi masyarakat atau diolah menjadi produk lainnya.

Dikatakan, dalam program konservasi ini, ada beberapa indikator utama yakni, restorasi kawasan kerja dengan masyarakat.

Kemudian kerjasama dengan masyarakat dan penanganan konflik.

Selanjutnya, penyelesaian rekontruksi batas desa dan pembuatan Qanun desa untuk menguatkan bagian konservasi tingkat desa.

"KFW merupakan sebuah bank pembangunan dan investasi milik Jerman," jelasnya.

"Saat ini, akan melakukan kegiatan BCCPGLE di Agara dan Galus yang lebih fokus kepada konservasi dan penghijauan melalui Kebun Bibit Rakyat,"sebutnya.

Baca juga: PLN ULP Blangkejeren Kembali Aliri Listrik ke Warga Tingkem, Gayo Lues

Sedangkan Bupati Galus M Amru, mengakui lembaga KFW akan melakukan pembangunan di kawasan TNGL.

Dia menjelaskan dana bantuan itu dalam bentuk program penghijauan dan pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat.

"Bantuan dana dari KFW senilai Rp 40 miliar untuk Galus dan Agara dengan jangka waktu lima tahun," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved