Pandemi Covid 19
Kombinasi 3T dan 5M Masih jadi Andalan Lindungi Diri dari Paparan Varian Omicron
Kini di tengah kasus covid-19 di Tanah Air yang sudah melandai dan terkendali displin menerapkan prilaku 3T dan 5 M diharapkan terus digalakkan. Terle
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Kombinasi 3T atau pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment), serta 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi) dianggap masih menjadi jurus jitu melindungi diri dari paparan varian Omicron yang merupakan varian baru covid-19.
Seperti diketahui selama ini kombinasi dan displin menerapkan prilaku 3T dan 5M telah terbukti ekeftif untuk mencegah diri dari paparan virus corona yang berbahaya.
Kini di tengah kasus covid-19 di Tanah Air yang sudah melandai dan terkendali displin menerapkan prilaku 3T dan 5 M diharapkan terus digalakkan. Terlebih ksus baru infeksi Covid-19 varian baru Omicron muncul dan bahkan sudah ditemukan di dua negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia dan Singapura.
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatalan melindungi diri dengan "perkawinan" pemakaian masker dan vaksin masih dinilai efektif.
• VIDEO Indahnya Masjid Agung Babussalam di Pusat Kota Sabang, Masjid Pintu Keselamatan di Pulau Weh
Dicky juga menjelaskan jika varian Omicron ini 1,3 kali lebih cepat menular dari varian Delta T.
Tak hanya itu, varian Omicron juga tercatat 3 kali kali lebih mudah menginfeksi dan mengganggu pertahan antibodi.
"Sebenarnya apapun variannya, virusnya sama yakni Covid-19. Namun mekanisme penyebarannya ini yang berbeda. Upaya dan strategi pengendaliannya juga secara prinsip masih sama, tapi kita harus tingkatkan juga proteksi diri berkali lipat melalui pemakaian masker dan vaksin," ujarnya Minggu (5/12/2021).
Dikutip dari Kontan.co.id, Dicky juga menyatakan akselerasi vaksinasi juga perlu dipercepat.
Tak hanya itu, kombinasi 3T atau pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment), serta 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi), juga harus terus dilaksanakan dengan ketat.
• Berikut Ulasan Sholat Dhuha Menurut Ustadz Abdul Somad, Ini Waktu Tepat dan Tata Caranya
Sementara itu berbicara mengenai masker yang efektif, Dicky mengatakan masyarakat cukup perlu memakai masker dengan tepat.
Ia menggambarkannya dengan pemakaian yang menutup mulut dan hidung dengan sempurna.
"Tak hanya pemakaiannya saja, melepas masker juga tidak boleh sembarangan. Misalnya dengan tidak meletakkan di dagu," sambungnya.
Menurut Dicky jenis masker yang digunakan baiknya memiliki 3 lapis atau layer baik untuk kain atau jenis masker bedah. Ia berharap, ke depannya Pemerintah bisa mendorong produksi masker berkualitas yang terjangkau agar bisa dipakai oleh masyarakat luas.
"Ini juga perlu untuk menjaga disiplin dan kepatuhan untuk masyarakat luas," tutupnya.
Sementara itu Juru bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tirmizi mengatakatan penanganan virus Covid-19, apapun variannya, memerlukan langkah multi intervensi.