Viral Medsos

Ziarah ke Makam Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah, Anies Baswedan Terima Kupiah Meukeutop dan Siwah

Aneis Baswedan menerima cindera mata berupa Kupiah Meukeutop dan Siwah Meuneungi Sultan dari ahli waris keluarga Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Dok Instagram @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta, Aneis Baswedan menerima cindera mata berupa Kupiah Meukeutop dan Siwah Meuneungi Sultan dari ahli waris keluarga Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah. 

“Dan Aceh, adalah salah satu produsen yang amat banyak dalam melahirkan perjuang untuk kemerdekaan,”

“Dengan itu secara khusus, kami ingin sampaikan kepada masyarakat Aceh, terima kasih dan apresiasi bahwa rakyat Aceh telah memiliki catatan sejarah gemilang dalam mengusir kolonialisme,” ungkap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pemugaran makam ini menjadi tradisi demi menjaga para pejuang.

"Semoga dengan pemugaran ini bisa menjaga tradisi, melahirkan pejuang-pejuang yang torehan peristiwanya dicatat puluhan tahun, beratus tahun ke depan," katanya.

Tengku Dian Anggraini (46), salah seorang ahli waris yang juga cucu dari Sultan  Alaiddin Muhammad Daud Syah mengatakan, pihak keluarga baik yang ada di Aceh maupun di DKI Jakarta, sangat berterimakasih dan mengapresiasi adanya pemugaran makam sultan oleh Pemprov DKI.

Selama ini, makam Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah diakuinya tidak terlihat oleh khalayak umum.

Sebab kondisi pusaran makamnya sama dengan makam warga lainnya yang ada di TPU tersebut.

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Pesankan Dibuat Barcode Tentang Jejak Sultan Aceh Muhammad Daud Syah

"Kami sangat terimakasih dan apresiasi pada pak gubernur dan Pemprov DKI yang telah memugar makam keluarga kami, Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah,” katanya.

“Selama ini makam kakek kami tidak terlihat oleh khalayak umum. Sehingga tidak tahu kalau di sini ada makam Sultan Aceh," sambungnya.

Menurutnya, di TPU ini ada tujuh makam keluarganya. Empat makam berada di belakang dan tiga di bagian depan.

Khusus yang tiga makam ini merupakan pindahan dari TPU Karet Bivak tahun 1990 silam.

Dengan dipugarnya makam keluarganya ini maka otomatis ada pembeda antara makam sultan dengan makam warga umum lainnya.

"Ke depan makam Sultan Aceh ini dibuatkan barcode berisi sejarah singkat Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah. Bahkan akan dijadikan situs sejarah,”

“Mudah-mudahan ini bisa jadi pembelajaran ke depannya untuk anak-anak generasi penerus kita. Bahwa ada pejuang yang namanya tidak tercatat sebagai pahlawan nasional," lanjut Dian.

Selanjutnya, mewakili pihak keluarga, pihaknya berharap Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah ini bisa dijadikan pahlawan nasional tanpa syarat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved