Sosok Haji Lulung Meninggal Dunia, Dari Pemulung Jadi Pengusaha di Tanah Abang dan Pejabat Sukses
Kepergian Haji Lulung menyisakan luka mendalam bagi keluarga, saudara, kolega hingga siapapun yang mengenal sosok almarhum.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Abraham Lunggana atau Haji Lulung menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (14/12/2021).
Haji Lulung meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta karena penyakit jantung.
Kepergian Haji Lulung menyisakan luka mendalam bagi keluarga, saudara, kolega hingga siapapun yang mengenal sosok almarhum.
Putra asli Jakarta ini rupanya termasuk anak yang memiliki hidup sengsara pada masa kecilnya.
Sejak kelas 3 SD, Lulung sudah menjadi anak yatim dan bekerja sebagai pemulung demi membantu ibu dan adik-adiknya.
Saat beranjak dewasa, dia lantas mulai usaha menjadi seorang pemulung.
Dia tak gentar dalam mengumpulkan kardus, besi hingga barang-barang bekas.
Itu semua dilakukannya demi bisa mempertahankan dan menyambung hidup.
Selain dikenal sebagai politikus, ternyata Haji Lulung sebelumnya telah sukses menjadi pengusaha dengan berbagai bisnisnya di Tanah Abang.
Diketahui Haji Lulung memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.
Perusahaan tersebut antara lain PT Putraja Perkasa, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak di bidang jasa keamanan, kemudian PT Putraja Parking untuk operator parkir.
Berdirinya perusahaan tersebut diawali saat ia mendirikan Koperasi Bina Tanah Abang (KOBINA) pada 1985.
"Saya punya 7.000 karyawan, masa dibilang preman. Allah yang berikan saya jalan, hingga bisa jadi Wakil Ketua DPRD," ucap Lulung kala itu.
Sosok Haji Lulung
Nama Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung sudah tidak asing di telinga masyarakat tanah air khususnya DKI Jakarta.
Haji Lulung diketahui lahir di Jakarta pada 24 Juli 1959.
Sejak kelas 3 SD, Lulung sudah menjadi anak yatim dan bekerja sebagai pemulung demi membantu ibu dan adik-adiknya.
Saat beranjak dewasa, dia lantas mulai usaha menjadi seorang pemulung.
Dia tak gentar dalam mengumpulkan kardus, besi hingga barang-barang bekas.
Itu semua dilakukannya demi bisa mempertahankan dan menyambung hidup.
Haji Lulung juga dikenal sebagai seorang politikus Indonesia yang kini bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Selain itu, Haji Lulung juga merupakan seorang pengusaha.
Haji Lulung diketahui pernah duduk menjadi Anggota DPR RI 2019-2024 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Namun, ia kembali menjadi kader PPP yang sebelumnya sempat mengantarkan dirinya menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Sehingga, ia pun melepaskan jabatannya sebagai anggota DPR RI dan kembali menjabat sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
Haji Lulung mengundurkan diri dari keanggotaan PAN sejak 1 September 2021.
Kemudian, pada 2 September 2021, Lulung mengisi formulir pendaftaran keanggotaan PPP.
Pada 3 September 2021, ia resmi menjadi anggota PPP usai menerima kartu anggota yang diberikan langsung oleh pimpinan pusat partai berlambang Kakbah itu.
Selanjutnya pada tanggal 6 September 2021, Lulung menyatakan berhenti dari anggota DPR RI.
Empat hari berselang sejak dirinya menyatakan mundur dari anggota DPR RI, tepat pada 10 September 2021 Lulung diberikan mandat menjadi Ketua DPW PPP DKI bersama pengurus PPP Jakarta lainnya.
Baca juga: Innaalillaahi Wainnaa Ilaihi Roojiuun, Haji Lulung Meninggal Dunia di RS Harapan Kita
Baca juga: VIDEO Kabar Duka, Haji Lulung Meninggal Dunia di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta
Kehidupan
Pendidikan Haji Lulung pernah terhenti selama tiga tahun.
Beberapa waktu kemudian, ia baru bisa melanjutkan pendidikannya di STM di SPMII Jakarta.
Pendidikan tersebut berhasil ia selesaikan pada tahun 1981.
Sejak masa tersebut, Haji Lulung mulai mencari uang untuk keluarganya.
Ia mulai mengumpulkan sampah pasar seperti plastik, karung, kardus, dan per bekas.
Pada tahun 1976, ia berhasil menjadi bos barang bekas ketika ada perluasan Pasar Kebon Dalem, Jakarta.
Kala itu ia baru berusia 20 tahun.
Mulai tahun 1981, Haji Lulung tak hanya menjalankan bisnis.
Ia juga aktif di organisasi dan menjadi Ketua Pemuda Panca Marga Kecamatan Tanah Abang, Jakarta.
Karir Politik
Setelah sukses sebagai seorang pengusaha, Haji Lulung mulai aktif di dunia politik.
Kala itu ia menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.
Ketika PPP pecah, Haji Lulung pindah haluan ke Partai Bintang Reformasi.
Pada masa tersebut ia sempat menjabat sebagai Ketua DPC PBR Jakarta Barat.
Pasca Pemilu 2014, Haji Lulung kembali ke PPP.
Kemudian ia mengemban amanat sebagai Ketua DPC PPP Jakarta Pusat.
Karier politiknya tak berhenti di situ.
Beberapa waktu kemudian, Haji Lulung menjabat sebagai Ketua DPW DKI Jakarta.
Haji Lulung terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta selama dua periode berturut-turut, yaitu 2009-2014 dan 2014-2019.
Pada tahun 2018, Haji Lulung memilih pindah ke Partai Amanat Nasional atau PAN.
Kemudian pada Septemper 2021, Haji Lulung kembali bergabung dengan PPP.
Bukan Orang Sembarangan
Haji Lulung di tanah Betawi bukanlah orang sembarangan.
Sebagai pria asli Betawi, Haji Lulung punya gelar yang setara dengan tiga gubernur di DKI Jakarta.
Gelar yang dimiliki Haji Lulung itu setara dengan gelar yang dimiliki oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan dua gubernur DKI yakni Sutiyoso dan Fauzi Bowo.
Sebelum terserang sakit jantung dan menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (14/12/2021), Haji Lulung mendapat gelar bergengsi dari masyarakat Betawi.
Haji Lulung dianugerahkan sebagai penerima gelar kehormatan tokoh-tokoh Betawi.
Total ada 11 orang yang menerima gelar kehormatan tokoh-tokoh Betawi yang diinisiasi Majelis Adat Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi pada Minggu (31/10/2021).
Adapun Haji Lulung juga merupakan Ketua Bamus Betawi periode 2018-2023,
Penghargaan ini mungkin menjadi yang terakhir didapat Haji Lulung semasa hidupnya.
Sebab, kurang dari sebulan dia menerima penghargaan itu, kondisi kesehatan Haji Lulung memburuk akibat penyakit jantung yang diderita.
Haji Lulung dilarikan ke RS Harapan Kita sebelum akhirnya meninggal dunia siang tadi.
Bahkan, foto saat Haji Lulung menerima gelar kehormatan tokoh Betawi pada 31 Oktober 2021 itu menjadi postingan terakhir yang ada di Instagram pribadinya.
Selain Haji Lulung, ada 10 tokoh lain yang mendapat gelar kehormatan tokoh-tokoh Betawi.
Mereka ialah Mayjen. TNI (Purn) Dr (HC). H. Eddie Marzuki Nalapraya, dan Letjen. TNI (Purn) Dr (HC) H. Sutiyoso.
Kemudian, Dr. Ing. H. Fauzi Bowo, H. Prasetyo Edi Marsudi, S.H, Prof. Dr. K.H. Syukron Ma'mun, B.A, H. Mohamad Taufik, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si, Merry Hotma, S.H dan H. Chaeruddin.
Gelar kehormatan tokoh Betawi ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tokoh yang telah berjasa bagi kemajuan masyarakat hukum adat Betawi dan peradaban Kota Jakarta yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 mengenai kedudukan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
"Pagi tadi (30/10/21) Saya menghadiri acara Gelar Kehormatan Tokoh-tokoh betawi yang di selenggarakan oleh majelis adat Badan Musyawarah Masyarat Betawi
Alhamdulillah saya di berikan gelar kehormatan tokoh betawi oleh ketua majelis adat Babeh Haji Nuri Thahir selain saya banyak 11 tokoh lainnya yang di berikan gelar kehormatan
Saya mengapresiasi amanah gelar tokoh betawi, Semoga gelar kehormatan tokoh betawi yang di sematkan kepada saya bisa bermanfaat untuk kemajuan masyarakat betawi.
#katehajilulung #bamusbetawi #tokohbetawi," tulis Haji Lulung di postingan terakhir Instagramnya pada 31 Oktober 2021 lalu. (Tribunnews.com/Kompas.com)
Baca juga: Hati-Hati, Pemerintah Segera Ambil Alih Tanah Telantar, dari Hak Milik, HGB Sampai HGU
Baca juga: Setubuhi Istri Napi hingga Hamil, Bripka IS Anggota Polres Lahat Dihukum Penjara 21 Hari
Baca juga: Demokrat Aceh Mulai Susun Struktur Kepengurusan, Ini Bocorannya
Tribunnews.com: Perjalanan Bisnis Haji Lulung, Berawal dari Mendirikan Koperasi hingga Sukses Punya Ribuan Karyawan