Berita Lhokseumawe

Di Tahun 2022, Masyarakat Aceh Hanya Sekali Bisa Saksikan Gerhana Bulan Total 

Jadi, dari empat kali bakal terjadi gerhana sepanjang tahun 2022,  hanya sekali yang bisa disaksikan masyarakat Aceh nantinya, yakni gerhana bulan...

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is. 

Jadi, dari empat kali bakal terjadi gerhana sepanjang tahun 2022,  hanya sekali yang bisa disaksikan masyarakat Aceh nantinya, yakni gerhana bulan total.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai hasil kajian ilmu falak, sepanjang tahun 2022 nanti, akan terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana bulan dan dua kali gerhana matahari.

Jadi, dari empat kali bakal terjadi gerhana sepanjang tahun 2022,  hanya sekali yang bisa disaksikan masyarakat Aceh nantinya, yakni gerhana bulan total.

Untuk diketahui, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. 

Gerhana matahari terjadi pada fase Bulan baru (new moon), sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon).

Namun, tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan. 

Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.

Baca juga: Bakal Terjadi Empat Kali Gerhana Pada Tahun 2022, Ini Hasil Kajian Falak

Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.

Gerhana matahari dikenal ada empat jenis :

Pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.

Sehingga Matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah. 

Kedua gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan Matahari ditutupi oleh piringan bulan. 

Ketiga gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja.

Baca juga: Berikut Rangkuman Kejadian Gerhana Matahari dan Bulan Selama Lima Tahun Terakhir

Sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved