Advertorial
Optimisme Mengawal Produksi Hulu Migas di Wilayah Sumatera Bagian Utara
Kehadiran Pemerintah Daerah dalam operasional hulu migas diharapkan terus menjadi “solusi” bagi kendala-kendala non teknis di lapangan.
“Kami mengapresiasi penuh para Gubernur di Wilayah Sumbagut diantaranya Bapak Nova Iriansyah, Bapak Edy Rahmayadi, Bapak Mahyeldi Ansharullah, Bapak Syamsuar dan Bapak Anshar Ahmad yang telah aktif bersama OPD terkait membantu industry hulu migas untuk mencapai target produksi 1 Juta Barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 mendatang dapat tercapai”
SERAMBINEWS.COM,- Wilayah Sumatra Bagian Utara yang meliputi 5 (lima) Provinsi diantaranya Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau dan Kepulauan Riau mempunyai peran penting terhadap produksi migas nasional. Kelima daerah wilayah migas tersebut saat ini menopang sekitar 31% produksi minyak nasional.
Tentunya hal ini memiliki arti bahwa wilayah Sumatra Bagian utara dalam sejarahnya hingga saat ini masih menjadi andalan bagi dalam ketersediaan migas nasional. Terlebih lagi dengan adanya target 1 Juta Barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 yang telah dicanangkan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi insan hulu migas baik SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Dalam mengawal target tersebut, SKK Migas Sumbagut dan KKKS di Wilayah Sumatra Bagian Utara terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait di daerah dalam rangka membangun keselarasan pemahaman terkait pentingnya kelancaran operasional hulu migas dalam mencapai target produksi, yang tentunya akan terkait dengan peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) dan multiplier effect lainnya.
Kehadiran Pemerintah Daerah dalam operasional hulu migas diharapkan terus menjadi “solusi” bagi kendala-kendala non teknis di lapangan. Dengan sinergitas yang ada diharapkan dapat memitigasi kendala-kendala operasional yang dapat terjadi.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa kolaborasi dan sinergi bersama Pemerintah Daerah yang sudah terjalin dengan baik saat ini telah mampu meminilimasir kendala-kendala di lapangan. Salah satu contoh bukti sinergi yang baik adalah dalam proses alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 yang lalu berjalan smooth tanpa gangguan yang berarti. Kehadiran Pemerintah Daerah Riau melalui Gubernur Riau Drs. Syamsuar mampu meminimalisir gejolak dilapangan sehingga alih kelola WK Rokan berjalan dengan aman dan lancar.
“Kami mengapresiasi penuh para Gubernur di Wilayah Sumbagut diantaranya Bapak Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh, Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatera Utara, Bapak Mahyeldi Ansharullah selaku Gubernur Sumatera Barat, Bapak Syamsuar selaku Gubernur Riau dan Bapak Anshar Ahmad selaku Gubernur Kepulauan Riau yang telah aktif bersama Forkominda dan jajaran OPD mendukung industri hulu migas di daerah sehingga upaya mengenjot capaian target produksi menuju 1 Juta Barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 mudah-mudahan dapat tercapai”. Ujar Rikky Rahmat Firdaus.
Dalam gelaran Northern Sumatra Forum yang lalu, SKK Migas memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Gubernur di wilayah Sumatera Bagian Utara yang telah memberikan dukungan secara langsung terhadap kelancaran operasional hulu migas di wilayah Sumatra Bagian Utara. Hal ini merupakan komitmen nyata sinergitas yang baik antara industri hulu migas dalam hal ini SKK Migas dan KKKS dengan Pemerintah Daerah.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa bahwa sinergi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh dengan SKK Migas khususnya SKK Migas Sumbagut selama ini telah terjalin sangat baik. Provinsi Aceh mempunyai potensi yang sangat besar dalam hal minyak dan gas bumi melalui beberapa wilayah kerja yang ada di Aceh.
“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Aceh mengucapkan rasa syukur dan selamat atas capaian-capaian SKK Migas dan melalui penghargaan dan apresiasi yang diberikan SKK Migas akan menjadi motivasi bagi kami untuk berkerjasama lebih baik dengan insan hulu migas”, ujar Nova Iriansyah.
Senada dengan Gubernur Aceh, Gubernur Riau Drs. Syamsuar, M.Si juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau siap bersinergi terutama dalam mengawal pengeboran masif yang berjumlah ratusan sumur minyak di Provinsi Riau.
Hal tersebut disampaikan pada saat Malam Apresiasi dan Penghargaan SKK Migas kepada Gubernur yang berperan aktif dalam kelancaran operasional hulu migas di daerah. ”Pemerintah Riau akan terus bersinergi dengan sektor hulu migas dan mendukung penuh rencana pengeboran sumur migas di Provinsi Riau”, ungkap Syamsuar.
Dukungan dan support terhadap kelancaran operasional hulu migas juga diberikan oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Anshar Ahmad, MM. Pemerintah Daerah Kepulauan Riau siap bersinergi dan mendukung kegiatan hulu migas khususnya di Provinsi Kepulauan Riau agar target produksi 1 Juta Barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 dapat terwujud. Wilayah Natuna dengan cadangan migas yang besar tentunya menjadi challenge tersendiri dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau siap mendukung dan memfasilitasi kelancaran operasional di laut Natuna.
“Melalui kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada SKK Migas dan KKKS melalui Program Pengembangan Masyarakat / CSR yang tidak sedikit untuk membantu masyarakat disekitar daerah operasi”, sebut Anshar Ahmad.
Program Pengembangan Masyarakat (PPM) merupakan salah satu upaya perusahaan migas untuk memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat lokal. Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan, PPM sendiri merupakan kegiatan yang di desain untuk mengakomodir keterlibatan masyarakat. Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat juga merupakan bentuk sinergi bagi para pemangku kepentingan di daerah untuk memastikan perkembangan industri hulu migas yang terus berjalan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Industri hulu migas juga diharapkan menjadi bagian penting bagi pelestarian kearifan budaya lokal, sehingga harmoni industri - masyarakat lokal terus terjaga secara berkelanjutan.