Profil dan Sosok KH Yahya Cholil Staquf, Ketum PBNU Periode 2021-2026 yang Dijuluki Gusdur Muda
KH Yahya Cholil Staquf merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) terpilih periode 2021-2026.
SERAMBINEWS.COM - KH Yahya Cholil Staquf merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) terpilih periode 2021-2026.
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru lewat Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Yahya terpilih menjadi Ketum PBNU setelah berhasil mengumpulkan 337 suara, mengungguli perolehan suara KH Said Aqil Siroj dengan total 219 suara.
KH Yahya Cholil Staquf dalam pemilihan bakal calon Ketua Umum PBNU mengantongi 327 suara.
Disusul KH Said Aqil Siradj yang mendapatkan 203 suara, dan KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara.
Lalu, KH Marzuqi Mustamar mendapat 1 suara dan Ramadan mendapat 1 suara.
Kemudian, abstain 1 dan suara tidak sah 1.
Gus Yahya dikenal dekat dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dia pernah menjabat Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001.
Gus Yahya juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2014-2019.
Baca juga: Muktamar NU, Airlangga Hartarto : Selamat KH Yahya Cholil Staquf, Terima Kasih KH Said Agil Siradj
Baca juga: Kisah Gus Yahya Jadi Presiden Gantikan Gus Dur saat Konferensi di Qatar, Kini Jabat Ketum PBNU
Profil Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya
KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Timur, Indonesia, 16 Februari 1966.
KH. Yahya Cholil Staquf merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2015-2019.
Gus Yahya dilantik sebagai anggota Wantimpres pada 31 Mei 2018 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 84 P 2018 tentang Pengangkatan Anggota Wantimpres, sebagaimana dilansir TribunnewsWiki.com.
Selain dikenal sebagai anggota Wantimpres, Gus Yahya juga tokoh salah satu organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama (NU) dan menjabat Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).