Berita Jakarta
Diaspora Global Aceh Kenang 17 Tahun Tsunami, Testimoni Pemimpin Dunia
“Acara ini diawali dengan testimoni dari tokoh Aceh, nasional, dan dan dunia mengenang 17 tahun tsunami Aceh,” kata Dewan Pengurus Pusat...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Nurul Hayati
“Acara ini diawali dengan testimoni dari tokoh Aceh, nasional, dan dan dunia mengenang 17 tahun tsunami Aceh,” kata Dewan Pengurus Pusat DAG Dr Ir Mustafa Abubakar MSi dan Said Mustafa, Sabtu (25/12/2021).
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Diaspora Global Aceh (DGA) mengelar Global Aceh Solidarity Forum ‘17 Years Aceh Tsunami: Global Solidarity for Humanity and Sustainable Development - An Aceh Model’ secara langsung dan daring pada Ahad (26/12/2021) mulai pukul 08.30 WIB.
“Acara ini diawali dengan testimoni dari tokoh Aceh, nasional, dan dan dunia mengenang 17 tahun tsunami Aceh,” kata Dewan Pengurus Pusat DAG Dr Ir Mustafa Abubakar MSi dan Said Mustafa, Sabtu (25/12/2021).
Mustafa Abubakar menuturkan setelah testimoni dari berbagai tokoh, dilanjutkan dengan Kongres I DGA secara virtual dan tatap muka yang terbatas dari Aula Prona Kementerian ATR/ BPN RI, Jakarta. Mantan Menteri BUMN itu menambahkan setelah mengenang 17 tahun tsunami hingga pukul 12.00 WIB, kemudian pukul 13.30 WIB dilanjutkan dengan Kongres I DGA dengan agenda Pengesahan Tata Tertib Kongres; Pengesahan Statuta; Pengesahan GBKO; Pengesahan Dewan Pengurus Pusat DGA: Pengesahan Chapter DGA; Pemandangan Umum dan Pembahasan Isu Strategis.
“Sampai sekarang sudah terbentuk 25 chapter (sagoe) DGA dari Timur Tengah ke Amerika, Eropa dan lain-lain. Chapter ini akan terus bertambah di mana ada komunitas Aceh menetap atau menempuh studi,” kata Mustafa Abubakar didampingi Sekjen Said Mustafa.
Mustafa mengucapkan terima kasih kepada Menteri ATR BPN, Sofyan A Djalil yang menjadi keynote speaker dalam kongres DGA I dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Staf Khusus Menteri ATR BPN, Teuku Taufiqulhadi yang memfasitasi suksesnya kegiatan yg baik ini. Kongres ini secara Virtual Hybrid dan Zoom Meeting:https://zoom.us/j/94903889391?pwd=YWpmbUpZQUxYemhvdDE4dUtWZ2VBdz09
Meeting ID: 949 0388 9391// Passcode: dga2021.
DGA merupakan wadah pemersatu keseluruhan masyarakat Aceh yang berdomisili di luar Provinsi Aceh.
Baca juga: Nagan Raya Peringati Tsunami di Cot Mee
Para diaspora ini perlu dikelola pengorganisasiannya, agar secara kolektif dapat ikut berkontribusi membangun, mengembangkan dan mempromosikan nilai-nilai ke-Acehan, ke-Indonesiaan dan kemanusiaan pada tataran strategis.
Dalam kerangka mencita-citakan Aceh yang lebih sejahtera, Indonesia yang lebih baik, kemanusiaan yang lebih bermartabat, dan kerjasama regional maupun internasional.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, para diaspora Aceh dimanapun berada diharapkan dapat selalu berkontribusi untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, persaudaraan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Visi DGA merupakan wadah pemersatu masyarakat diaspora Aceh untuk mengembangkan dan mempromosikan nilai-nilai persaudaraan, perdamaian (lokal, nasional dan global), kemanusiaan, kemajuan dan kemakmuran untuk kemashalatan bersama.
Misi DGA mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mensinerjikan dan memfasilitasi jejaring dalam rangka pengembangan potensi serta kegiatan diaspora Aceh secara global dalam bingkai keAcehan dan ke-Indonesiaan; ikut serta dalam upaya pengembangan potensi sumber daya manusia dan
kekayaan alam Aceh untuk meraih kemakmuran dan kemajuan bersama; mengembangkan kehidupan keagamaan, sosial budaya dan tingkah laku politik demokratis; mendorong pengembangan kapasitas, kapabilitas dan sinergitas para saudagar Aceh bagi kepentingan ekonomi dan kesejahteraan; mendorong lahirnya inovasi teknologi melalui riset dan penerapannya guna mendukung era digital dan antisipasi terhadap berbagai perubahan.
Terlibat dalam dialog dan kerjasama dengan organisasi dan lembaga yang dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi dalam menjalin persaudaraan, perdamaian (lokal, nasional dan global), kemanusiaan, sosial dan kebudayaan, berinovasi dan adaptasi, guna mendukung terwujudnya kemajuan serta kemakmuran bersama.(*)
Baca juga: Ustadz Abdul Somad (UAS) Hadir ke Aceh pada Momen Peringatan 17 Tahun Tsunami, Ini Agendanya