Namanya Tak Dikenal Dunia, Inilah Bougainville, Negara Baru yang Memilih Merdeka dari Papua Nugini
Mayoritas warga memperjuangkan kemerdekaan pulau itu dari Papua Nugini tahun 2019 lalu.
Komunitas internasional memiliki peran penting untuk dimainkan dalam membuat Bougainville dalam agenda internasional.
Perwakilan politik di pihak Bougainville sedang mengirimkan taktik mereka sendiri.
Contohnya, anggota parlemen Bougainville Pusat, Sam Akoitai, telah memperingatkan parlemen nasional atas deklarasi kemerdekaan unilateral yang lain oleh warga jika hasil mereka tidak dihormati.
Lainnya, seperti Wakil Presiden Daerah Otonom Bougainville, Patrick Nisira, telah mendesak warga Bougainville untuk tetap siap siaga saat mereka memasuki era menantang lainnya atas ketidakpastian politik.
Mungkin langkah yang lebih jelas, anggota parlemen Bougainville Utara, William Nakin, telah berterima kasih kepada semua pemimpin lawas dan berterima kasih secara khusus kepada Perdana Menteri James Marape untuk memprioritaskan isu Bougainville dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Mengikuti pembicaraan antar pemerintah di Wabag Juli lalu, Marape menggarisbawahi kemungkinan pentingnya perpisahan Bougainville dari Papua Nugini akan ditutupi oleh Covid-19.
Marape menggambarkan kemerdekaan Bougainville sebagai tantangan terbesar yang dihadapi Papua Nugini, lebih besar daripada pandemi dan ekonomi.
Ketakutan yang sudah menjadi rahasia umum di antara elit politik Papua Nugini, termasuk Gubernur Jenderal Sir Bob Dadae, adalah jika kemerdekaan Bougainville dapat menjadi pemicu provinsi-provinsi lain memisahkan diri dan mengancam persatuan nasional.
Hal ini tampaknya juga menjadi ketakutan warga Papua Nugini dalam populasi lebih luas.
Contohnya, dalam studi sebelumnya yang cakupannya kecil melibatkan 21 siswa universitas di Papua Nugini yang merespon atas referendum Bougainville, didapat hasil berikut ini.
"…ada kemungkinan sangat nyata jika kemerdekaan itu akan memberi dampak riak atas keinginan otonomi dari provinsi-provinsi Papua Nugini lain yang merasa mereka punya keuntungan lebih besar dari perkembangan wujud fisik dari uang yang mereka buat dari sumber daya ini. Tidak diragukan mereka menonton ini dengan antisipasi."
Sementara implikasi dominan dari kemerdekaan Bougainville bagi Papua Nugini seringnya ditunjukkan dalam hal kehilangan ekonomi dari sumber daya mineral, coklat, kopra dan kelautan, Papua Nugini juga bisa kehilangan budaya dari identitas nasional mereka.
Buktinya antara lain pernyataan sebagai berikut:
"… Anda tahu jika mereka memiliki budaya yang indah yang membuat Papua Nugini lebih berwarna dan lebih beragam. Sehingga, itulah salah satu hal yang ketika mereka memisahkan diri, kami akan kehilangan beberapa bagian dari budaya kami."
"… Bougainville adalah bagian dari budaya kami dan jika mereka menjadi negara sendiri, kami akan kehilangan bagian unik dari identitas budaya kami."