Berita Banda Aceh
Angka Vaksin Covid-19 Aceh Hampir 60 Persen, Enam Hari Lagi Akan Capai Target 70 Persen
Jelang akhir tahun atau memasuki minggu keempat Desember 2021, tambahan angka vaksin di Provinsi Aceh melonjak tajam.
Penulis: Herianto | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jelang akhir tahun atau memasuki minggu keempat Desember 2021, tambahan angka vaksin di Provinsi Aceh melonjak tajam.
Pada Jumat (24/12/2021) terdapt tambahan 68.677 orang/hari.
Tambahan tertinggi terjadi pada kelompok masyarakat rentan dan umum mencapai 55.066 orang.
Kelompok remaja bertambah 7.388 orang dan kelompok lansia 7.058 orang.
Sedangkan untuk kelompok SDM kesehatan dan petugas publik, terjadi koreksi angka vaksin Covid-19,
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif yang dimintai penjelasannya, Minggu (26/12/2021) mengatakan lonjakan minggu ketiga bulan ini 49 persen.
Pada Jumat (24/12/2021) naik sebesar 53,9 persen, sehingga total vaksinasi Covid-19
sebanyak 2.171.315 orang dari total 4.028.891 orang.
Dia menjelaskan hal itu berkat kerja keras pihak kepolisian bekerjasama dengan TNI dan pemkab/pemko masing-masing daerah.
Baca juga: Kejar Target Vaksinasi, Asops Kasdam IM Gelar Gebyar Vaksinasi Se-Aceh
Dimana, terus melakukan kegiatan vaksinasi Covid-19 massal dan gratis.
Serta diberikan berbagai jenis bantuan dan hadiah kepada masyarakat yang sudah divaksin.
Target angka vaksin kita akhir tahun 2021, sebut Hanif, berkisar 70 persen.
Sedangkan sampai 24 Desember 2021, angkanya sudah mencpai 53,9 persen.
Dia berharap, dalam sisa enam hari lagi, bisa mencapai target 70 persen pada 31 Desember 2021.
Hanif mengatakan, pihaknya sangat optimis angka vaksin 70 persen itu bisa tercapai.
Hal itu bisa dilihat dari tambahan jumlah orang yang divaksin minggu lalu cukup besar.
Dampak dari tambahan vaksin, kata Hanif, angka vaksin di berbagai daerah yang sudah berada di atas 50 persen ikut bertambah.
Disebutkan, dari 12 daerah, sekarang ini sudah menjadi 16 daerah.
Terdiri dari Kota Subulussalam sebesar 53,4 persen, Nagan Raya 53,5 persen, Abdya 55,6 persen, dan Sabang 56,7 persen.
Aceh Tenggra 57,5 persen, Aceh Tamiang 57,9 persen, Aceh Singkil 60,1 persen, Aceh Tengah 61,5 persen dan Aceh Jaya 61,9 persen.
Kota Langsa 64,5 persen, Lhokseumawe 66,2 persen, Gayo Lues 66,3 persen, Bener Meriah 67,8 persen, Pidie Jaya 69,2 persen.
Terakhir Kota Banda Aceh masih tetap yang tertinggi mencapai 97,9 persen.
Sejalan dengan pertambahan angka vaksin yang sangat banyak itu, kata Kadinkes Aceh, dr Hanif, Kemenkes pada Jumat (24/12/2021) mengirim vaksin ke Aceh sebanyak 205.200 dosis.
Baca juga: Secara Nasional, Rangking Capaian Vaksinasi Polda Aceh Mulai Meningkat
Tambahan vaksin baru itu, pada Sabtu (25/12/2021) dan Minggu (26/12/2021) sudah didistribusikan keenam daerah.
Aceh Timur ditambah 50.560 dosis, Aceh Utara 30.880 dosis, Pidie 32.640 dosis, Pidie Jaya 30.280 dosis, Bireuen 30.840 dosis dan Aceh Besar 30.000 dosis.
Dari 23 Kabupaten/Kota yang ada di Aceh, ungkap Hanif, masih ada enam daerah lagi yang di bawah 50 persen.
Aceh Utara sebesar 37,4 persen, Aceh Barat 41,4 persen, Pidie sudah melonjak ke 41,6 persen, Aceh Selatan 45 persen, Bireuen 47,3 persen, Aceh Timur 48,8 persen.
Hanif mengatakan, yang dibawah 50 persen itu, pihak kepolisian bersama TNI dan Pemkab terus melakukan kegiatan vaksin gratis dengan berbagai cara.
Termasuk memberikan bantuan dan hadiah kepada masyarakat yang telah divaksin secara massal dan gratis.
Hanif mengatakan, masyarakat yang datang ke lokasi vaksin, pintanya jangan semata-mata hanya mengejar bantuan setelah di vaksin.
Tapi lakukanlah dengan ikhlas atas peningkatan daya tahan tubuhnya, dari ancaman penularan virus corona varian baru Omicron.
Virus corona Omicron varian baru itu, kata Hanif, lebih berbahaya dari virus Corona sebelumnya, varian delta.
Untuk mencegah penularanannya, masyarakat yang belum divaksin, untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Jadi segera datangi tempat vaksin massal yang ada di daerahnya untuk vaksin.
Orang yang telah divaksin dua kali, kata Hanif, apabila dirinya terpapar dengan virus Corona, dapat diobati dengan mudah, karena tidak sakit parah.
Tapi yang belum pernah vaksin, apabila dirinya terpapar virus Corona varian baru Omicron, akan mengalami sakit berat, terutama sesak napas dan demam tinggi.
Untuk mengobatinya, kata Hanif, butuh waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal.
Oleh karena itu, sebelum terpapar Omicron, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang belum divaksin, segera pergi ke lokasi vaksin massal.
Vaksin bukan obat, tapi ia bisa menaikkan imunitas atau daya tahan tubuh manusia untuk menahan serangan virus Corona.
Dimana, yang penularannya melalui pernapasan antar sesama manusia.
Dia menjelaskan untuk mencegah penularana virus Corona, maka harus memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan vaksin.
Baca juga: Angka Vaksin di Aceh Terus Melonjak, Sudah 2.171.315 Orang Masyarakat Aceh Divaksin
Dikatakan, pembawa virus Corona adalah manusia yang sudah terpapar virus Corona.
Disebutkan, orang yang sudah terpapar virus Corona jadi pembawa virus dan yang sudah divaksin dua kali, virusnya cepat mati, setalah minum obat.
“Tapi yang belum divaksin, virusnya sangat cepat berkembang dalam paru-par dan akan menularkan kepada lawan bicara dan dekat dengan dirinya,” ujar Hanif.(*)