Breaking News

Jalan Tol dan Pesawat Terbang Laris Manis, Terbanyak Dipilih Warga Saat Liburan Natal dan Tahun Baru

Hotel-hotel di Bali biasanya terus mengalami tren peningkatan okupansi hingga saat tibanya periode pergantian akhir tahun.

SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NASIR
Pesawat garuda Indonesia saat lepas landas di Bandara SIM. 

- Kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 446.452 kendaraan, naik 2,3 persen dari lalin normal.
3. Arah Selatan

- Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 322.060 kendaraan, naik sebesar 2,9% dari lalin normal.
Dalam hal ini, kata Heru pihaknya mengimbau kepada para pengguna jalan tol untuk dapat mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol.
Adapun hal yang harus diperhatikan yakni memastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, di antaranya, menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan saat berada di rest area.

"Isi BBM dan saldo uang elektronik yang cukup, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas serta istirahat jika lelah berkendara," tukasnya.

KA Stabil
Pemandangan berbeda justru dialami pengguna jasa kereta api jelang Natal dan Tahun baru. Jumlah penumpang relatif stabil dan belum ada peningkatan. VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, memasuki periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 belum ada peningkatan jumlah penumpang KA hingga saat ini.

"Saat ini masih relatif stabil, dan tidak ada peningkatan yang signifikan penumpang KA pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022," ucap Joni.

Baca juga: Larang Perayaan Tahun Baru 2022, Wali Kota Lhokseumawe Keluarkan Surat Edaran, Ini Poin-poinnya

Joni juga menjelaskan, saat ini jumlah tiket yang sudah terjual baru 40 persen. Penjualan tiket yaitu untuk perjalanan 24-26 Desember 2021 dengan rata-rata penumpang yang melakukan perjalanan per hari mencapai 32.053 orang. Dari tiket yang terjual ini rute favorit perjalanan KA yaitu Pasar Senen-Surabaya, Pasar Senen-Purwosari, Pasar-Senen-Malang, dan Bandung-Malang.

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta Eva Chairunisa mencatat ada 14.400 penumpang berangkat dengan kereta api terhitung sejak 18-24 Desember 2021 yang terbagi keberangkatannya yaitu 7.800 orang dari Stasiun Pasar Senen dan 6.600 orang dari Stasiun Gambir.

"Selama delapan hari ini, KAI sudah memberangkatan sekitar 14.400 orang dan semua penumpang dipastikan telah memenuhi syarat perjalanan yang berlaku," ucap Eva.

Ia juga mengatakan, salah satu syarat perjalanan dengan KA jarak jauh diantaranya untuk penumpang anak di bawah 12 tahun harus memiliki bukti pemeriksaan PCR 3x24 jam.
Kemudian penumpang KA jarak jauh di atas 17 tahun wajib menunjukkan bukti vaksin dosis dan hasil tes negatif Covid-19 dengan metode rapid test antigen yang sampelnya diambil 1x24 jam.

"Selanjutnya untuk penumpang dengan rentang umum 12 tahun sampai 17 tahun wajib mendapatkan vaksin minimal dosis pertama untuk serta bukti pemeriksaan rapid test antigen yang sampelnya diambil 1x24 jam atau PCR yang sampelnya diambil 3x24 jam," kata Eva.

Eva juga menjelaskan, untuk membantu calon penumpang memenuhi persyaratan terkait ketentuan usia di bawah usia 12 tahun wajib melampirkan hasil negatif tes RT-PCR, PT KAI menyediakan layanan pemeriksaan RT-PCR di Stasiun Gambir dan Pasar Senen dengan biaya Rp 195.000.

Adapun jam operasional layanan tes PCR di Stasiun Gambir berlangsung pada pukul 06.00-21.00 WIB dan untuk Stasiun Pasar Senen pukul 05.00-22.30 WIB. Tercatat, sejak dibuka kemarin layanan pemeriksaan RT-PCR di Stasiun Pasar Senen telah melayani 32 orang dan 8 orang di Stasiun Gambir.

Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) mengungkapkan, adanya peningkatan jumlah penumpang perjalanan pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan, untuk momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 ini operasional bus cukup baik dan load factor meningkat signfikan.
"Sebetulnya peningkatan penumpang ini sudah terjadi sejak 16-22 Desember 2021 sebelum pemberlakuan aturan perjalanan selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pada periode tersebut meningkat hingga 100 persen tingkat load factornya," kata Sani.

Sementara itu saat mendekatai 24 Desember 2021, lanjut Sani, jumlah penumpang sudah mulai menurun tetapi tidak jauh karena mereka sudah melakukan perjalanan pada tanggal sebelumnya. Ia juga mengungkapkan, peningkatan jumlah penumpang bus ini tentu seiring dengan baiknya penerapan aturan perjalanan dari pemerintah yang tidak lagi melakukan penyekatan.

"Kebijakan pemerintah tidak melakukan penyekatan dan larangan untuk bepergian kita sangat apresiasi, sebagai gantinya tentu protokol kesehatan diketatkan seperti vaksin dan dokumen perjalanan yang wajib dimiliki penumpang," ucap Sani.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved