Satpam Tersambar Petir, Abdul Rosyid Ungkapkan Kondisinya: Badan Kaku, Hanya Jari yang Bisa Bergerak

Abdul mengaku akibat tersambar petir badannya menjadi kaku, hanya ujung jari tangan dan kakinya saja yang bisa bergerak.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase/ Wartakota/ Ist
Abdul Rosyid (35), satpam di Cilincing, Jakarta Utara, yang tersambar petir saat sedang bertugas di Area Loading CKB II Jalan Pal II, RT 04/03 Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021). 

Pakaian Robek

Sejumlah bagian pakaian dinas lengkap seorang Satpam yang dikenakan pun robek terdampak, diduga daya petir tersebut tersalurkan lewat bagian ujung payung digunakan.

Meski dalam keadaan sadar butuh beberapa saat bagi Abdul hingga dia dapat menggerakan tubuhnya beralih ke posisi terlentang, kala itu dia mengaku bahkan sempat pasrah.

"Sudah mikirnya ke atas (Tuhan), pasrah saja, hidup mati saya ikhlas, pasrah lah," ujarnya.

Tidak lama, Abdul menuturkan para rekan kerjanya datang menyelamatkan dia lalu bergegas membawa ke Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Jakarta guna mendapat penanganan medis.

Tangkapan layar satpam tersambar petir di Cilincing. (Istimewa)
Sekujur Tubuh Kaku

Abdul yang tidak menyadari percikan api besar dampak sambaran petir merasakan sekujur tubuhnya kaku, hanya ujung jari dan kaki bisa digerakan atau dia ibaratkan ayam hendak dipanggang.

Dia pun sempat menjalani rawat inap selama empat hari di RS hingga diperbolehkan pulang ke rumah untuk menjalani rawat jalan, kini semakin membaik.

"Luka bakar mungkin kalau dikisaran 60 persen lah. Perut, kaki kiri, tangan kiri, kaki kanan di bawah, engkel. Berdiri Alhamdulillah (bisa), cuman enggak sepenuhnya sampai lama, jalan bisa tapi," tuturnya.

Abdul yang dinyatakan tidak mengalami luka bagian dalam kini dalam kondisi pemulihan, dia dijadwalkan menjalani kontrol kondisi pada 30 Desember 2021 mendatang

Penjelasan Ahli Mikroelektronika Soal Fenomena Satpam Tersambar Petir

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Lektor Bidang Mikroelektronika sekaligus Kepala Program Studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), Ir. Feri Adriyanto, Ph.D. menyebut bahwa ada beberapa faktor yang membuat satpam tersebut terkena sambaran petir.

Menurut Feri, posisi satpam yang saat itu berada di tempat terbuka dan basah karena air hujan jadi pemicunya.

Selain itu, payung yang dibawa satpam tersebut juga menjadi salah satu media kuat penghantar petirnya.

"Petir muncul karena adanya loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi. Hal ini karena petir di awan yang bermuatan negatif akan mencari muatan positif di bumi dengan bergerak secara zig-zag. Petir menyambar benda yang lebih tinggi dalam hal ini gedung di sekitar Pak Satpam berdiri."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved