Berita Aceh Barat Daya
PDAM Putuskan Suplai Air ke Rumah, Merasa Tak Wajar Pelanggan Tolak Bayar Tagihan
Sejak beberapa minggu terakhir, Perusahaan Daerah Air Minum Gunung Kila (PDAM GK) Aceh Barat Daya (Abdya) memutuskan suplai air bersih
Menurut dia, untuk kelas rumah tangga saja, tagihan yang disodorkan membengkak hingga di atas Rp 500 ribu per bulan, padahal untuk pembayaran listrik, pihaknya hanya membayar Rp 200.000 per bulan.
“Kan ini tidak masuk akal, lebih murah bayar listrik ketimbang air.
Ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, bulan-bulan sebelumnya tidak demikian, makanya kita menolak,” ungkapnya.
Padahal, tambahnya, pada Januari hingga pertengahan tahun, pelanggan kategori rumah tangga hanya membayar tagihan sesuai rekening pemakaian air, berkisar Rp 8.000, Rp 10.000, hingga Rp 35.000 per bulan.
Namun, jumlah tagihan itu membengkak sejak beberapa bulan terakhir ini.
“Rp 500 ribu untuk bayar air saja, itu sangat tidak wajar,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Salibis, pelanggan rumah tangga lainnya, kawasan Gampong Kayee Aceh, yang pemakaian air di rumahnya diakui agak besar.
Selama ini, katanya, jumlah tagihan yang harus dibayar pihaknya, hanya berkisar Rp 40.000 hingga Rp 50.000, namun tagihan terakhir membengkak menjadi Rp 400.000 per bulan.
“Untuk apa kami bayar, sesuaikan dulu.
Pasti ada kesalahan ataupun permainan oknum tak bertanggung jawab.
Soal mau diputuskan sambungan air ke rumah kita, silakan saja.
Yang pasti, kami minta penegak hukum tidak menutup mata akan hal ini,” harapnya.
Sesuai Catatan Meteran di Rumah Pelanggan
Direktur PDAM GK Abdya, Rosi Padedi, saat dikonfirmasi mengatakan, permasalahan pada pelanggan PDAM Gunung Kila IKK Lembah Sabil lebih kepada miskomunikasi semata.
Dimana, katanya, jika memang pelanggan merasa kurang yakin dengan jumlah tagihan rekening pemakaian air, pelanggan bisa langsung menanyakan ke kantor PDAM.