Polisi Ungkap Sketsa Wajah Pembunuh Tuti dan Amel, Buru Pria Rambut Pendek, 50 CCTV Diperiksa
Memasuki hari ke-134, kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu akhirnya menemui titik terang.
SERAMBINEWS.COM - Polda Jabar mengungkap perkembangan terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Memasuki hari ke-134, kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu akhirnya menemui titik terang.
Polisi mengungkap sketsa wajah terduga pelaku yang membunuh Tuti dan Amalia dengan keji pada tanggal 18 Agustus 2021.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto membeberkan perihal sketsa tampang terduga pelaku.
Diungkap Kombes Pol Yani Sudarto, penyidik telah membuat sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut. Sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis bareskrim," ujar Kombes Pol Yani Sudarto di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Dari sketsa itu sekilas tampak sosoknya masih muda.
Tampak dari sketsa yang ditunjukkan, sosok terduga pembunuh Tuti dan Amalia itu memiliki rambut pendek nyaris cepak di bagian bawah.
Terkait kasus tersebut, Kombes Pol Yani Sudarto menyebut pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali.
Polisi juga telah melakukan autopsi korban sebanyak dua kali.

"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi,15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menentukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan perisristiwa, tapi diambil keterangannya," kata Kombes Pol Yani Sudarto.
Selain itu, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisis CCTV.
"Analisis CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilometer," ungkap Kombes Pol Yani Sudarto.
Lamanya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Desa Jalan Cagak itu turut diungkap Kombes Pol Yani Sudarto.
Diakui Kombes Pol Yani Sudarto, kasus pembunuhan itu memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Hal itulah yang membuat penyidik belum mendapat dua alat bukti perkara.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucap Kombes Pol Yani Sudarto.

Kendati demikian, Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana tetap optimis.
Irjen Pol Suntana mengungkap satu perkara tidak selalu berlangsung dengan cepat.
"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat," ujar Irjen Pol Suntana di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Untuk kasus Subang, Irjen Pol Suntana menargetkan secepatnya terungkap di awal tahun 2022.
"Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya."
"Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," pinta Irjen Pol Suntana.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Subang, Jam Dinding, Nasi Goreng, dan Puntung Rokok jadi Petunjuk
Baca juga: Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terungkap, Berhasil Dideteksi dari Cara Merokoknya
Yoris dan Danu Pecah Kongsi, Kenapa ?
Sambil menunggu pengungkapan kasus yang akan dilakukan kepolisian, pihak keluarga korban belakangan kembali jadi sorotan.
Hal itu lantaran keluarga Tuti dan Amalia yang jadi saksi kasus pembunuhan itu pecah kongsi.
Semula, Yoris putra almarhumah Tuti berada di satu pihak dengan Danu.
Danu adalah keponakan almarhumah Tuti sekaligus sepupu almarhumah Amalia.
Tak ada angin tak ada hujan, Yoris mendadak mencabut kuasanya dari tim pengacara Danu.
Setelahnya, Yoris memilih untuk bergabung dengan tim pengacara sang ayah, Yosef.
Untuk diketahui, Yoris, Danu, dan Yosef adalah saksi kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Sebelumnya, Danu dan Yoris didampingi tim kuasa hukum yang dipimpin Achmad Taufan.
Adapun Yosef didampingi tim kuasa hukum yang dipimpin Rohman Hidayat.
Lantas, apa alasan Yoris mencabut kuasa atau memutuskan bergabung dengan Yosef?
Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Danu yang sebelumnya mendampingi Yoris, Achmad Taufan akhirnya buka suara.
Achmad Taufan menejelaskan keputusan kliennya tersebut memang umum terjadi.
Ia menyebut perkara tersebut merupakan sejatinya masalah internal.
"Yoris Raja Amarullah yang tadinya merupakan klien kita, resmi pertanggal 24 Desember 2021 telah mencabut kuasa dari kantor Kita, ATS law firm," ujar Achmad Taufan dikutip TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube Heri Susanto pada Selasa (28/12/2021).
“Sebenarnya masalah terkait kuasa dan lain-lain ini adalah masalah internal dan sangat biasa, di mana klien kita mencabut kuasanya, pastinya harus ada dasar dan lain-lain,” sambungnya.
Lebih lanjut, Achmad Taufan, kuasa hukum Danu membeberkan kronologi dan alasan Yoris pindah kuasa tersebut.
Taufan menjelaskan Yoris, kliennya mencabut kuasa per tanggal 24 Desember 2021.
Beberapa hari sebelum tanggal tersebut Yoris menghubungi dirinya yang menyampaikan dirinya baru menemui Kepala Desa Jalan Cagak yang juga merupakan paman Yoris.
Dari sana, Yoris mendapat usulan agar kuasa dipecah antara Yoris dan Danu.
Terkait dengan hal tersebut, Achmad Taufan pun bertanya, apakah alasan Yoris pindah pengacara karena curiga Danu adalah pembunuh Tuti dan Amalia ?
Mengingat belakangan Danu intens diperiksa polisi hingga dites psikologinya oleh Polda Jabar.
Ditanyai oleh Achmad Taufan soal kecurigaan itu, Yoris pun menjawabnya.
Bahwa alasan Yoris pindah ke kubu Yosef bukan karena ia curiga Danu adalah pembunuh ibu dan adiknya.
"Kalau pemisahan kuasa ini (karena) ada kecurigaan sama Danu, sampaikan ke Kita. Jawaban Yoris secara meyakinkan bahwa tidak ada keraguan, Danu bukan sebagai pelaku," kata Achmad Taufan.
Adapun alasan kenapa pecah kongsi dengan Danu, Yoris mengaku hal tersebut adalah kesepakatan dari keluarganya.
"Yoris telepon Saya dan menyampaikan bahwa dia ingin mencabut kuasa bersama Yanti Jubaedah istrinya, dengan alasan sudah berembuk dengan keluarga mertua," imbuh Achmad Taufan.
Baca juga: Halaman Rumah Sempit, Seorang Bapak Bela-belain Buat Panggung Pernikahan Putrinya di Atas Jurang
Baca juga: Warga Pidie Telah Divaksin Capai 167.000 Orang, Polres Tarik Undian Umrah Akhir Tahun 2021
Baca juga: Tak Sesuai Hati Nurani, Alasan Sunan Kalijaga Mundur Jadi Kuasa Hukum Doddy Sudrajat Ayah Vanessa
Tribunnews.com: AKHIRNYA Tampang Pelaku Kasus Subang Terkuak, Polisi Buru Pria Berambut Pendek : 50 CCTV Diperiksa