Berita Banda Aceh
4 Loket Apotek RSUDZA tanpa Petugas, Saat Sidak Kepala Ombudman dan Anggota DPD
Empat dari enam loket apotek Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh ditemukan tanpa ada petugas
BANDA ACEH – Empat dari enam loket apotek Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh ditemukan tanpa ada petugas.
Hal itu didapati saat Tim Ombudsman RI perwakilan Aceh dan Anggota DPD RI asal Aceh, M Fadhil Rahmi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RS ini, Kamis (30/12/2021).
Sidak itu karena adanya laporan masyarakat mengenai lambatnya pelayanan di apotek rumah sakit tersebut.

Kedatangan tim Ombudsman RI dipimpin Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dr Taqwaddin Husein dan M Fadhil Rahmi menemukan sejumlah fakta, seperti yang dikeluhkan oleh sejumlah pasien kepada lembaga tersebut.
Terlihat ada dari enam loket, empat loket dalam keadaan kosong, tanpa adanya petugas.
Akibatnya, pasien maupun keluarganya harus mengantre panjang dan dengan durasi yang lama, hanya untuk mengambil obat.
"Kita menemukan loket kosong, tidak ada petugasnya.
Kemudian ruang antri yang terlalu sempit dan antrian terlalu lama," kata Taqwadin yang didampingi asisten, Ilyas.
Salah satu pasien di ruang tunggu apotek mengaku, ia sudah mengantre sejak pagi, namun hingga pukul 11:00 WIB belum dipanggil untuk mengambil obat.
Kemudian, Taqwaddin juga menyoroti ruang tunggu untuk mengambil obat yang sangat sempit.
Ia menilai, ruangan itu tidak sesuai dengan kapasitas rumah sakit, sebagai pusat layanan kesehatan terbesar di Aceh.
Taqwaddin juga mengkritisi sistem antrean yang masih manual.
Katanya, seharusnya, sebagai rumah sakit terbesar, RSUDZA harus memodernisasi sistem antrean pengambilan obatnya.
Menurutnya, tujuan akhir dari warga datang ke rumah sakit untuk mendapatkan obat, oleh karena itu pelayanan di apotek harus maksimal.
Katanya, meskipun pelayanan di sektor lain sudah maksimal, namun jika pelayanan obat masih minus, tentu hal itu tetap mencoreng sistem pelayanan rumah sakit yang sudah bagus.