Pasangan Pengantin di Lamongan Terobos Banjir Agar Bisa Nikah, Naik Perahu ke Lokasi Resepsi
Pasangan pengantin naik perahu lantaran banjir menggenangi jalan desa menuju rumah sang mempelai.
SERAMBINEWS.COM, LAMONGAN - Banjir yang melanda di 6 kecamatan di Lamongan Jawa Timur tidak mengubah niat dua keluarga di Desa Morocalan, Kecamatan Glagah menikahkan anggota keluarganya sesuai waktu yang direncanakan sebelum banjir datang.
Prosesi pernikahan antara keluarga asal Glagah Lamongan dengan Dukun Gresik ini cukup unik.
Pasangan pengantin terpaksa harus naik perahu menuju lokasi acara digelar. Bahkan sebuah video pasangan pengantin naik perahu sedang ramai di media sosial.
Pasangan pengantin naik perahu lantaran banjir menggenangi jalan desa menuju rumah sang mempelai.
Video pendek berdurasi 22 detik ini terlihat, kedua mempelai, laki-laki dan perempuan, berada di atas perahu yang melaju di jalan desa yang tergenang.
Selain pasangan pengantin, seorang anak juga nampak naik di perahu tersebut.
Sementara, di depan perahu yang menurut narasi video yang beredar terjadi di Desa Morocalan, Kecamatan Glagah itu nampak seseorang yang mengarahkan perahu.
Kepala Desa Morocalan Kecamatan Glagah, Ridwan dikonfirmasi membenarkan jika peristiwa pasangan pengantin yang naik perahu tersebut memang terjadi di desanya.
Ridwan mengungkapkan, acara pernikahan itu sendiri berlangsung di Dusun Moro, Desa Morocalan.
"Pasangan bahagia yang menikah itu adalah Ahmad Hadi Susiswo dan Nurul Izzati," kata Kades Ridwan ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/12/2021).
Baca juga: Pengantin Wanita Ditembak 5 Kali Usai Resepsi, Pelaku Dendam Korban Tolak Cintanya Nikahi Pria Lain
Baca juga: 28 Desa Dalam Enam Kecamatan di Aceh Utara Terendam Banjir
Ridwan menyebut, acara pernikahan yang kini ramai dan viral di media sosial itu sendiri telah berlangsung pada Kamis (30/12/2021).
Pasangan pengantin dinaikkan perahu karena jalan desa yang harus dilalui kedua pasangan itu terendam banjir setinggi lutut orang dewasa sejak beberapa hari terakhir ini.
"Si wanita warga Dukun, Gresik, yang laki-laki warga Morocalan," katanya.
Ridwan menambahkan, jalan tergenang banjir yang harus dilalui pasangan pengantin ini panjangnya sekitar 100 meter.
Sementara di rumah mempelai laki-laki tidak ada tenda (terop) karena banjir.