Produksi Bawang Merah

Petani Binaan LSM Flofa Tingkatkan Produksi Bawang Merah Setelah Gunakan Ground E dan Foxxin

Jumlah bawang merah yang sudah dipanen untuk sementara mencapai 315 kilogram lebih dari 9 bedengan.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Petani Binaan LSM Flofa Tingkatkan Produksi Bawang Merah Setelah Gunakan Ground E dan Foxxin - bawangflofa.jpg
Dok LSM Flofa Aceh
Ketua LSM Flofa Aceh Darwis Kuta memperhatikan bawang merah petani binaannya di kawasan Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara.
Petani Binaan LSM Flofa Tingkatkan Produksi Bawang Merah Setelah Gunakan Ground E dan Foxxin - flofaflofaflofa.jpg
Dok LSM Flofa Aceh
Ketua LSM Flofa Aceh Darwis Kuta memperhatikan bawang merah petani binaannya di kawasan Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara.

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Petani binaan LSM Flora dan Fauna (Flofa) Aceh, di Desa Baroh Kuta Batee Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara kembali memanen bawang merah. 

Petani tersebut adalah Darkasyi (40). Sedangkan petani sebelumnya binaan LSM Flofa Aceh di desa tersebut yang juga berhasil memanen bawang merah dengan hasil maksimal adalah Ilyasa. 

Begitu juga dengan Darkasyi, ia berhasil mendapatkan bawang merah dengan hasil yang maksimal, karena ternyata juga menggunakan nutrisi Ground-E dan fungisida Foxxin untuk mencegah bakteri dan jamur pada tanaman bawang. 

Ground-E yang petani tersebut gunakan diproduksi PT Incovet, adalah hormon dan nutrisi berbentuk serbuk yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan anakan dan merangsang akar baru dan meningkatkan bobot tanaman.

“Luas lahan mencapai 500 meter persegi dengan jumlah benih 20 kilogram,” ujar Darkasyi, kepada Serambinews.com, kemarin. 

Disebutkan, dirinya mulai menanam bawang merah di areal tersebut pada 12 Oktober 2021, dan sudah bisa memanen bawang merah tersebut pada 12 Desember 2021 atau dua bulan.  

“Tapi saya sisakan tiga bedengan lagi untuk saya pergunakan nantinya bawang merah tersebut sebagai benih. Rencana penanaman selanjutnya pada Februari tahun 2022,” ujar Darkasyi. 

Jumlah bawang merah yang sudah dipanen untuk sementara itu mencapai 315 kilo lebih dari 9 bedengan. “Alhamdulillah produksi yang maksimal, bahkan melebihi dari target kami sebelumnya,” kata Darkasyi. 

Karena biasanya, dengan jumlah benih 1 kilogram bisa menghasilkan bawang merah mencapai 14 kilo. Namun,kali inibawang merah yang dipanen Darkasyi, sudah melebihi 15 kilogram untuk perkilogrambenih. 

Ia mengaku baru pertama kali menanam bawang merah. Namun, dari proses mulai pengolahan tanah, kemudian penanaman, pemeliharaan dan penyiangan sampai panen, dibina LSM Flofa Aceh. 

“Saya menggunakan Ground-E dan Foxxin dan juga pupuk untuk meningkatkan hasilnya,” kata Darkasyi. Jumlah pupuk yang digunakan untuk bawang merah tersebut 16 kilogram, kemudian Ground E satu kilogram yang dicampur dengan Foxxin. 

“Kalau kita hitug-hittung jumlah modal yang saya keluarkan untuk pupuk Rp 1.250.000. Sedangkan bawang merah yang sudah saya panensudah mencapai 347 kilogram lebih,” katanya. Dengan hasil tersebut Darkasyi bisa mendapatkan keuntungan mencapai 5 juta lebih. 

Baca juga: Banjir di Aceh Utara Meluas, Kini jadi 13 Kecamatan yang Terendam 

Menurut Darkasyi dirinya belum memiliki pengalaman untuk menanam bawang merah, tapi karena mendapat pendampingan dari LSM Flofa Aceh, sehingga dirinya dan petani lainnya sekarang sudah mampu menanam bawang merah. Bahkan dengan hasil yang maksimal. 

“Saya sudah menggunakan Ground E beberapa waktu lalu, untuk tanaman padi.  Karena hasilnya memuaskan, makanya saya gunakan juga untuk bawang merah, hasilnya juga tetap maksimal,” kata Darkasyi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved