Internasional

Banjir Bandang Disertai Lumpur Terjang Iran, Dua Orang Tewas

Banjir bandang disertai lumpur tebal menghantam selatan Provinsi Fars, Iran. Sebanyak dua orang dilaporkan tewas, hanyut terbawa derasnya banjir

Editor: M Nur Pakar
AFP/Bulan Sabit Merah Iran
Anggota Bulan Sabi Merah membantu orang-orang yang terjebak dalam lumpur setelah banjir menerjang Provinsi Hormozgan, selatan Iran, Selasa (4/1/2022). 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Banjir bandang disertai lumpur tebal menghantam selatan Provinsi Fars, Iran.

Sebanyak dua orang dilaporkan tewas, hanyut terbawa derasnya banjir bandang.

“Dua orang dari provinsi ini terjebak banjir dan meninggal dunia,” kata Mehdi Khoobyar, Wakil Kepala Bulan Sabit Merah Iran di Fars.

Salah satu korban meninggal di Kota Darab, tambahnya, tanpa memberikan rincian tentang korban kedua.

Tim bantuan yang sudah siaga penuh, dikirim ke daerah yang terkena dampak banjir di setidaknya lima kota di provinsi tersebut, katanya.

Baca juga: ACT Evakuasi dan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh Utara 

Bulan Sabit Merah telah memberikan bantuan atau menyelamatkan ratusan orang, kata Khoobyar seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim.

Otoritas meteorologi telah memperingatkan pada Minggu (2/1/2022), akan terjadi hujan lebat dan banjir di provinsi selatan termasuk Kerman dan Hormozgan.

Hujan lebat menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian dan memblokir jalan di provinsi Hormozgan.

Bahkan, merusak beberapa infrastruktur di provinsi tenggara Sistan-Balushistan, kata kantor berita negara IRNA.

Cuaca ekstrem telah menyebabkan hujan lebat meliputi selatan Iran dan beberapa negara Arab di Teluk.

Baca juga: Youtuber Aceh Bagikan 2 Ton Beras untuk Korban Banjir di Aceh Timur

Hujan deras telah melanda UEA, di mana kantor berita resminya WAM mengatakan cuaca buruk diperkirakan akan berlangsung hingga Kamis (6/1/2022).

Oman juga dipengaruhi oleh sistem cuaca ekstrem dan Kuwait menangguhkan kelas sekolah dan ujian pada Senin (2/1/2022).

Sebagian besar gersang, Iran telah menderita musim kering kronis selama bertahun-tahun.

Pada 2019, banjir besar di selatan menewaskan sedikitnya 76 orang,

Banjir juga menyebabkan kerusakan parah dengan kerugian diperkirakan lebih dari $2 miliar, sekitar 28,6 triliun.(*)

Baca juga: Diterjang Banjir Kiriman, Kerusakan Tanggul di Bendahara Aceh Tamiang Semakin Parah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved