Berita Jakarta

Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari Mendatang, ini Kelompok Yang Akan diberikan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi suntikan ketiga itu akan dimulai pada 12 Januari mendatang

Editor: bakri
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww. 

JAKARTA - Teka-teki kapan program booster vaksinasi Covid-19 akhirnya terjawab.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi suntikan ketiga itu akan dimulai pada 12 Januari mendatang.

"Saya update soal program vaksinasi booster, tadi (kemarin-red) sudah diputuskan Bapak Presiden akan dimulai tanggal 12 Januari ini," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2021).

Menurut Budi, vaksin booster akan diberikan pada masyarakat kelompok usia di atas 18 tahun.

Hal itu sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, vaksin booster diberikan dengan jangka waktu di atas 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua.

Budi mengatakan, ada 244 kabupaten/kota yang bisa melaksanakan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga ke masyarakat umum.

Ratusan kabupaten/kota itu sudah memenuhi kriteria sehingga bisa melaksanakannya pada pekan depan.

Ia menyebutkan, booster vaksin bisa dilaksanakan di kabupaten/kota yang tingkat capaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 70 persen dan dosis kedua 60 persen.

Menurut data Kemenkes, ada 21 juta orang yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19.

Terkait jenis vaksin Covid-19 yang digunakan dalam vaksinasi booster, Budi mengatakan, hal itu akan ditentukan setelah mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Ada yang homologus atau jenisnya sama, ada yang heterologus jenis vaksinnya berbeda.

Mudah-mudahan, nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 Januari sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM," ungkapnya.

Termasuk apakah nanti booster vaksin Covid-19 itu akan berbayar atau gratis, baru akan diputuskan pada 10 Januari mendatang.

Keputusan itu menunggu kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (Itagi) soal booster vaksin menggunakan setengah dosis (half dose) vaksin Moderna atau Pfizer.

Budi menjelaskan, saat ini pemerintah mempunyai 113 juta dosis vaksin Covid-19.

Pemerintah akan menggratiskan booster vaksin jika penelitian Itagi menyatakan setengah dosis vaksin efektif.

"Maka, seluruh vaksin booster bisa dipenuhi dari yang gratis, tapi ini masih dalam diskusi dan hasilnya keluar dari laporan Itagi pada 10 Januari ini," ulang Budi.

Terkait program vaksinasi booster ini, pihak BPOM sebelumnya mengatakan ada lima jenis vaksin Covid-19 yang sedang dalam proses registrasi sebagai vaksin booster di BPOM.

Kelima merek vaksin itu adalah Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.

Baca juga: Israel Targetkan Orang Lanjut Usia, Booster Pencegah Penyebaran Omicron

Baca juga: Australia Persingkat Waktu Tunggu Suntikan Booster, Kasus Omicron Terus Menyebar Luas

"Dalam waktu dekat mudah-mudahan lengkap datanya, sehingga bisa keluarkan emergency use authorization (EUA)," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam acara Taklimat Bidang PMK di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021) lalu.

Ia menambahkan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus dan vaksin jenis yang sama atau homologus.

"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kemenkes untuk Vaksin booster heterologus atau dengan vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer dua dosis pertama yaitu dengan vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata Penny.

"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," tambahnya.

Sejumlah jenis vaksin Covid-19 sedang proses registrasi di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus).

Registrasi tersebut, kata dia, menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.

"Dengan menggunakan hasil uji klinik dari negara lain untuk vaksin booster homologus sedang berproses registrasi untuk vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zifivax," pungkasnya. (tribun network/rin/fah/dod)

Baca juga: Vaksinasi Booster atau Dosis Ketiga Mulai Januari 2022, Warga Umum Harus Bayar

Baca juga: Nenek-nenek Mulai Disuntik Booster di Polandia, Khawatir Masuk Rumah Sakit yang Sudah Penuh Sesak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved