Internasional

Pemerintah Australia Dikecam, Nomor Satu Dunia Dapat Masuk, Warga Sekarat Dilarang Pulang

Pemerintah Australia dapat kecaman keras dari warganya sendiri. Bahkan, Australia disebut telah menjadi orang bodoh dengan mengizinkan petenis nomor

Editor: M Nur Pakar
AFP
Dua warga mengenakan masker saat Sydney, Australia mulai memberlakukan kembali lockdown mulai Rabu (7/7/2021). 

SERAMBINEWS.COM, SYDNEY - Pemerintah Australia dapat kecaman keras dari warganya sendiri.

Bahkan, Australia disebut telah menjadi orang bodoh dengan mengizinkan petenis nomor satu dunia dapat masuk, sebaliknya warga sekarat dilarang pulang.

Keputusan itu memicu kecaman di media sosial dan kritik dari orang-orang olahraga lainnya, profesional medis, dan anggota parlemen.

Mantan petenis Australia, Rules Kevin Bartlett mentweet orang Australia telah dianggap bodoh.

Mantan pemain lainnya Corey McKernan mentweet:

Baca juga: WHO Sebut Tingkat Serangan Covid-19 Varian Omicron Berbeda di Setiap Negara

“Orang dengan orang yang dicintai yang sekarat/beberapa membutuhkan perawatan segera tidak dapat masuk ke negara bagian mereka sendiri."

"Anda memberi tahu orang-orang, mereka tidak bisa pergi ke Coles atau kafe tanpa divaksinasi."

"Tetapi jika Anda nomor satu dunia, Anda mendapat izin?

Banyak warga Australia, khususnya di Melbourne yang menjadi tuan rumah turnamen tenis utama akhir bulan ini, mengalami serangkaian penguncian yang panjang selama dua tahun terakhir ini.

Pemerintah federal dan negara bagian sangat mendorong pentingnya vaksinasi Covid-19.

Akibatnya, 90 persen orang di atas 16 tahun telah diberi dosis ganda dan program booster diluncurkan.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Ancam Orang Tanpa Disuntik Vaksin Covid-19, Warga AS Meninggal Dunia

“Ini mengirimkan pesan yang mengerikan kepada jutaan orang yang berusaha mengurangi risiko Covid-19 bagi diri sendiri dan orang lain," cuit Stephen Parnis, mantan wakil presiden Asosiasi Medis Australia.

"Vaksinasi menunjukkan rasa hormat kepada Novak Djokovic,” katanya.

Asosiasi Tenis Australia dan pemerintah negara bagian Victoria mengatakan Djokovic tidak menerima perlakuan khusus. tetapi melibatkan panel ahli kesehatan.

Ketika ditanya pendapatnya, PM Australia Scott Morrison mengatakan keputusan itu menjadi kewenangan pemerintah Victoria.

Australia telah mencatat lebih dari 612.000 kasus dan 2.290 kematian sejak pandemi virus Corona dimulai.(*)

Baca juga: India Laporkan 27.000 Kasus Baru Covid-19, Varian Omicron Jadi Pemicu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved