Berita Aceh Tamiang

Warga Sindir Gubernur Gegara Banjir tak Kunjung Surut, Sebut Lebih Butuh Tanggul Dibanding Sembako

Keberadaan tanggul ditegaskan warga lebih utama dan penting dibanding bantuan kebutuhan bahan pokok alias sembako.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Sebuah kios di Kampung Telukhalban, Aceh Tamiang roboh diterjang banjir, Rabu (5/1/2022). Hingga hari keempat, banjir di wilayah ini masih tinggi. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sejumlah masyarakat pesisir Aceh Tamiang yang menjadi korban banjir menagih janji pemerintah untuk memperbaiki tanggul.

Keberadaan tanggul ditegaskan warga lebih utama dan penting dibanding bantuan kebutuhan bahan pokok alias sembako.

Keluh-kesah ini disampaikan sejumlah masyarakat Telukhalban dan Rantaupakam, dua kampung di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang yang merasakan dampak banjir terparah.

Hingga Rabu (5/1/2022) petang, banjir di kawasan ini masih meluas dan merendam sebagian permukiman penduduk.

“Kalau cuma banjir biasa saja, agak lumayan, ini lihatlah, airnya mengalir macam di sungai,” kata Mahyani (39), warga Telukhalban yang harus mengungsi ke rumah kerabatnya.

Mahyani pun mengingat kembali kunjungan Gubernur Aceh bersama unsur Forkopimda Aceh untuk melihat kerusakan tanggul pada Mei 2020.

Baca juga: Diterjang Banjir Kiriman, Kerusakan Tanggul di Bendahara Aceh Tamiang Semakin Parah

Menurutnya ketika itu, Gubernur yang didampingi Kapolda, Pangdam Iskandar Muda, Kajati, dan pejabat lainnya, berjanji akan segera membenahi bibir sungai untuk mencegah luapan sungai.

“Setelah Pak Gubernur, datang juga istri pak gubernur ke sini, nengok-nengok tanggul juga, tapi sampai sekarang tidak ada yang diperbaiki,” ungkapnya.

Ibu lima anak ini pun berharap, tidak ada lagi pejabat yang datang hanya untuk meninjau tanpa melakukan perbaikan.

“Kalau cuma datang bawa sembako sebaiknya tidak usah, yang kami butuhkan tanggul, itu yang paling penting,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Tajuddin (72), warga yang rumahnya persis di sisi tanggul sungai.

Diakuinya, beberapa kali kerusakan tanggul yang tergerus banjir diperbaiki oleh pihak kecamatan, namun tidak optimal karena tidak dilakukan secara menyeluruh.

Baca juga: 20 Menit Setelah Tanggul Jebol, Ketinggian Air Dalam Rumah Warga Capai Satu Meter 

“Kalau cuma ditimbun pasti longsor lagi, harusnya dikuatkan dulu pondasi dasarnya biar tidak longsor,” papar Tajuddin.

Banjir di Telukhalban dan Rantaupakam memang disebabkan tanggul di dua kampung itu jebol sejak beberapa tahun lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved