Internasional
Rabi Yahudi Bernasib Sial, Sudah Terluka Parah Ditembak, Dijatuhi Hukuman 14 Bulan Penjara
Seorang rabi Yahudi di Sinagoga Chabad of Poway, California Selatan, Amerika Serikat (AS) benar-benar bernasib sial.
SERAMBINEWS.COM, SAN DIEGO - Seorang rabi Yahudi di Sinagoga Chabad of Poway, California Selatan, Amerika Serikat (AS) benar-benar bernasib sial.
Dia terluka parah saat kelompok antisemitisme menyerang Sinagoga yang dikelolanya pada Rabu (5/1/2022).
Tetapi, dia dijatuhi hukuman 14 bulan penjara karena menipu sumbangan jutaan dolar AS, kata pihak berwenang.
Yisroel Goldstein (60) juga diperintahkan membayar ganti rugi sekitar $2,8 juta.
Dia mengaku bersalah pada tahun 2020 atas penipuan pajak, seperti dilansir AP.
"Saya mohon belas kasihan untuk menerima pertobatan saya dan mengizinkan saya memperbaiki kesalahan," kata Goldstein kepada hakim.
Dia meminta kesempatan untuk melakukan apapun untuk membantu orang lain dengan kemampuan terbaiknya.
Baca juga: Gedung Sinagoga Runtuh Sendiri, Dua Warga Israel Tewas, Ratusan Orang Terluka
Jaksa dan pembela keduanya merekomendasikan agar Goldstein menerima kurungan rumah daripada penjara.
Hal itu mengutip kerjasamanya dalam penyelidikan penipuan FBI dan trauma yang dia terima dalam serangan 2019.
Jaksa juga mengatakan Goldstein telah memainkan peran teladan setelah penembakan April 2019 dengan berbicara untuk perdamaian dan toleransi beragama.
Namun, Hakim federal Cynthia Bashant mengatakan Goldstein harus masuk penjara.
Karena dia menipu orang-orang yang mengira mereka membantu sinagoga, padahal sebenarnya hanya untuk menguntungkan dirinya, lapor Union-Tribune.
"Itu untuk keuntungan pribadi Anda dan keserakahan Anda sendiri, dan saya tidak bisa mengabaikan fakta itu," kata hakim.
Goldstein merupakan pemimpin lama sinagoge Chabad dekat San Diego, yang ia dirikan di San Diego pada 1986.
Dia kehilangan jari telunjuk kanannya dalam serangan pada hari terakhir Paskah, yang menewaskan satu jemaat, Lori Gilbert-Kaye, dan melukai rabi dan dua orang lainnya.
Rabi menerima dukungan, berpidato di PBB dan bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih.
Baca juga: Pemukim Yahudi Serang Desa Palestina, Rumah dan Mobil Dirusak, Balas Pembunuhan Pria Israel
John T Earnest, seorang supremasi kulit putih berusia 22 tahun, pekan lalu dijatuhi hukuman penjara federal seumur hidup.
Dia mendapat hukuman seumur hidup yang dia terima tiga bulan sebelumnya di pengadilan negara bagian.
Sebelum serangan itu, Goldstein telah diselidiki oleh otoritas federal.
Dia mengundurkan diri sebagai rabi pada November 2019, dengan alasan kelelahan.
Dia dituduh mengumpulkan $6,2 juta sumbangan palsu ke sinagoga dan afiliasinya.
Jaksa mengatakan dia mengembalikan 90% kepada kontributor dengan tanda terima palsu.
Sehingga, memungkinkan mereka untuk mengurangi jumlah penuh pajak.
Sementara Goldstein menyimpan 10% sisanya, atau $620.000, untuk dirinya sendiri.
Seorang donatur mendapatkan kembali kontribusinya dalam bentuk emas senilai $1 juta.
Skema dan lainnya berlangsung bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun, kata jaksa.
Dimana, sinagoga melaporkan tidak pernah menerima sumbangan, sehingga terhindar dari pajak.
Bahkan, perusahaan yang mencocokkan sumbangan tidak pernah mendapatkan kembali kontribusi mereka.
Rabi itu juga mengaku menerima sekitar $185.000 dari Badan Manajemen Darurat Federal dan Kantor Layanan Darurat Gubernur California.
Sedikitnya 20 orang terlibat dalam skema tersebut dan setengah lusin, termasuk Goldstein, mengaku bersalah atas tuduhan federal, kata jaksa.
Baca juga: Pemukim Yahudi Gunakan Kekerasan Bersenjata Usir Petani Palestina di Tepi Barat
Mereka termasuk Alexander Avergoon, yang transaksi real estatnya memicu penyelidikan pada November 2016.
Avergoon ditangkap di Latvia.
Dia dijatuhi hukuman oleh hakim yang sama lebih dari lima tahun penjara untuk penipuan Poway dan penipuan real estat senilai $ 12 juta yang tidak terkait.(*)