Kajian Islam
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Kemuliaan Meminta Maaf Menurut Buya Yahya
Ucapan maaf, dianggap sebagai frasa yang sulit diucapkan. Padahal kata Buya Yahya, kata maaf & meminta maaf terlebih dahulu mempunyai nilai yang mulia
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Ucapan maaf, tolong dan terima kasih sering dianggap sebagai frasa yang sulit diucapkan.
Padahal kata Buya Yahya, kata maaf dan meminta maaf terlebih dahulu mempunyai nilai yang sangat mulia.
Lantas apa kemuliaan meminta maaf?
Dalam menjalani kehidupan sosial, kita pasti menemukan konflik antar individu, keluarga, sahabat ataupun rekan kerja.
Namun tak jarang dalam sebuah konflik, seseorang merasa enggan untuk meminta maaf terlebih dahulu.
Ego seseorang kadang membuatnya gengsi untuk meminta maaf bahkan saat dia yang bersalah.
Baca juga: Apa Hukumnya Membawa HP yang ada Aplikasi Al Quran ke Kamar Mandi? Begini Penjelasan Buya Yahya
Bahkan, salah satu akibat dari sulitnya meminta maaf sering ditemukan orang yang tidak saling bertegur sapa dalam jangka waktu tertentu.
Padahl. orang yang meminta maaf terlebih dahulu meski dia tidak bersalah sangatlah mulia.
Dilansir Serambinews.com dari laman resmi Buya Yahya, Jumat (7/1/2022), minta maaf adalah sifat yang sangat mulia.
"Dalam hadits disebutkan, bahwa orang yang lebih dulu meminta maaf derajatnya dihadapan Allah SWT lebih tinggi dan lebih dicintai Allah SWT dari yang dimintai maaf," kata Buya Yahya.
Meminta maaf bukan hanya disaat kita bersalah, tetapi juga disaat kita dalam posisi benar dan ini adalah sebuah kemuliaan.
Baca juga: Benarkah Tempat Shalat Wanita Adalah di Rumah? Begini Kata Buya Yahya
"Maka dari itu jangan minta maaf hanya disaat kita bersalah. Jika kita bermasalah dengan saudara atau teman, maka bersegeralah meminta maaf biarpun kita dalam posisi benar, itulah kemuliaan," sambung Buya Yahya.
Namun jika memang bersalah, sudah menjadi kewajiban sesorang untuk meminta maaf terlebih dahulu.
"Apalagi jika kita bersalah, maka kita harus segera meminta maaf, khawatir nyawa kita dicabut sementara kita punya dosa dengan sesama yang Allah SWT tidak mengampuni kita kecuali orang yang kita sakiti dan salahi memaafkan kita," imbuh Buya.
Adapun perihal tidak bertegur saling sapa dalam jangka waktu tertentu, begini penjelasan Buya Yahya.
"Adapun orang yang tidak tegur sapa lebih dari tiga hari jika bukan karena permasalahan hal itu tidak dosa," katanya.
"Akan tetapi jika karena ada permusuhan, maka itu adalah dosa besar dan menjadikan Allah murka. Kalau mati, mati dalam suul khatimah, mati yang tidak baik seperti orang jahiliyah. Marilah kita jauhi sebab-sebab kemurkaan Allah. Wallahu a’lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Uang Rp 75 Ribu Ternyata Laku Dijual Rp 20 Juta, Rp 7 Juta dan Rp 5 Juta, Cek Ciri-ciri Ini
Baca juga: Tak Perlu Pil Obat Kuat, Coba Minum Rebusan Ginseng, Para Suami Dijamin Kuat di Ranjang
Baca juga: Taqwaddin Lulus Hakim, Rudi Ismawan jadi Plt Kepala Ombudsman RI Aceh