Berita Banda Aceh

Terungkap Alasan Pasutri Tinggalkan Bayi Perempuan di Lampaseh Aceh

Misteri siapa pelaku yang meninggalkan seorang bayi perempuan berumur 1,5 bulan di depan garasi rumah warga di Lampaseh Aceh terungkap

Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MISRAN ASRI
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Ryan, Kapolsek Ulee Lheue, Iptu Hilmi SH dan Kanit PPA, Ipda Nelly menunjukkan perlengkapan bayi berlatar pasutri AS (24) dan SY (21) yang sudah diamankan saat konferensi pers kasus pasutri tinggalkan bayi perempuan di Lampaseh Aceh, Sabtu (8/1/2022). 

Pihak keluarga SY sempat meminta agar hubungannya dengan AS dibatasi, agar peristiwa itu tak terulang lagi.

Di samping mengingat SY masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh.

Keluarga SY juga meminta agar keluarga AS datang ke Mereudeu untuk membicarakan hubungan SY dan AS.
Tapi, karena keterbatasan ekonomi, sehingga AS dan keluarganya belum sempat-sempat datang ke Pidie Jaya.

“Tanpa diketahui kedua belah pihak keluarga, SY dan AS kembali bertemu dan hubungan suami istri kembali terjadi, sehingga SY kembali hamil anak kedua mereka pada  Januari 2021.

Namun, kehamilannya itu sempat ditutupi agar pihak keluarga  AS dan SY tidak mengetahuinya sampai lahirnya bayi perempuan itu pada tanggal 18 November 2021. Meski keduanya telah menikah siri," terang Ryan.

"Pada saat bayi perempuan SY lahir, pasutri itupun sempat dirawat keduanya di sebuah rumah kos di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh selama 24 hari,” lanjut Kasat Reskrim.

Baca juga: Dek Gam Murka Persiraja Kembali Kalah: Abeh Peng-peng Kee, Akhyar Ilyas Tinggalkan Laskar Rencong?

Kompol Ryan pun mengatakan, pada tanggal 12 Desember 2021 lalu, SY mendapat kabar neneknya meninggal dunia di Pidie Jaya, sehingga iapun harus memilih pulang.

Bayinya pun itu dititip ke seorang pengasuh di Banda Aceh dengan memberinya upah bulanan serta meninggalkan perlengkapan bayi.

Lalu, di luar dugaan pasutri itu, beberapa hari kemudian, orang tua AS pun tahu SY telah memiliki anak lagi.

Penuh kekecewaan, SY pun sempat dimarahi oleh ibu AS.

Pun demikian ibu AS juga memberi solusi agar bayi yang baru dilahirkan itu agar dirawat sampai besar.

Tapi saran tersebut ditolak SY, karena dirinya merasa takut diketahui oleh orang tuanya kalau dirinya sudah memiliki anak lagi.

Sedangkan SY sebelumnya sudah sering dinasehati oleh orang tuanya untuk tidak dekat terlebih dahulu dengan AS yang dikhawatirkan akan hamil lagi.

“ Karena sudah panik dan bingung, SY dan AS menjemput kembali anaknya dari pengasuh dan dibawa keliling dalam Kota Banda Aceh menggunakan mobil yang mereka rental.

Awalnya niat bayi mereka itu akan dititip pada pengasuh yang tepat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved