Berita Aceh Tamiang

Banjir Disebabkan Pendangkalan Muara, Mursil Sarankan Pemprov Beli Kapal Keruk

Pemerintah Aceh disarankan membeli kapal keruk untuk mengembalikan fungsi muara sekaligus meninggikan bibir sungai, agar tak banjir setiap tahun.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Anggota DPR RI, Nasir Djamil berdiri di atas tanggul Aceh Tamiang yang jebol diterjang banjir, beberapa waktu lalu. Banjir musiman ini akibat pendangkalan muara. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Aceh diyakini akibat pendangkalan muara. Pemerintah Aceh pun disarankan membeli kapal keruk untuk mengembalikan fungsi muara sekaligus meninggikan bibir sungai.

Saran ini disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil setelah melakukan beberapa kajian terhadap dampak bajir yang merendam seluruh kecamatan, pekan lalu. Menurutnya dampak banjir setiap tahunnya terus meluas sehingga diperlukan langkah cepat.

“Di Aceh ini kan daerah aliran sungai itu wewenangnya provinsi, kita tidak bisa setiap tahunnya hanya membuka dapur umum, harus ada langkah serius agar tidak menjadi musibah tahunan,” kata Mursil, Selasa (11/1/2022).

Berdasarkan amatannya, penyebab utama banjir musiman ini akibat pendangkalan muara. Sepanjang sepengetahuannya, muara di Aceh tidak pernah dilakukan pengorekan sehingga membuat air di muara hampir setara dengan daratan.

“Muara di Aceh tidak pernah dilakukan pendalaman. Wajar kalau sekarang hujan sedikit langsung banjir,” ujarnya.

Dulu kata dia, aliran sungai di Aceh Tamiang menjorok ke dalam. Warga diharuskan menuruni tebing untuk bisa memanfaatkan air sungai.

Dia pun mengusulkan Pemerintah Aceh mengalosikan anggaran untuk membeli kapal keruk. Kapal ini nantinya dikerahkan ke seluruh wilayah Aceh untuk mengorek endapan muara. Dia menilai metode ini lebih efisien dari sekadar membenahi tanggul yang membutuhkan anggaran tidak sedikit.

“Tanah pengerukan muara nanti bisa dijadikan tebing sungai, jadi seiring dilakukan pendalaman juga membuat tanggul lebih tinggi menggunakan tanah korekan tadi,” jelasnya.

Baca juga: Petani Tamiang Rugi Rp 1 Miliar akibat Ribuan Hektare Sawah Rusak, Usulan Bantuan tak Terealisasi

Baca juga: 5 Polisi Berpangkat Perwira hingga Bintara Bekingi Bisnis Prostitusi di Padang, Kini Diproses Propam

Mursil berharap sarannya ini mendapat respon karena berkaitan dengan program Pemerintah Aceh yang ingin mengatasi kemiskinan. Sebab musibah banjir salah satu faktor yang menyumbang tingginya angka kemiskinan akibat rusaknya lahan pertanian.

“Tanggul yang rusak hanya 100 meter, tapi lihat dampaknya, satu kabupaten lahan pertanian rusak. Ini kan menyebabkan kemiskinan kita tinggi,” kata Mursil.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved