Harga Gula Pasir Terus Meroket, Telur Ayam Cenderung Turun

BANDA ACEH - Harga gula pasir saat ini terus bergerak naik.

Kalangan penyalur bahan pokok di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, menyatakan, harga tebus gula pasir ditingkat penyalur terus bergerak naik, dari Rp 610.000/sak, menjadi Rp 615.000/sak.

Kini naik lagi menjadi Rp 660.000/sak (50 kg).

Akibat kenaikan harga tebus, harga eceran gula naik dari Rp 13.500 menjadi Rp 14.000-Rp 15.000/kg.

Sementara untuk telur ayam ras yang pada akhir tahun 2021 harganya sempat meroket hingga Rp 485.000/ikat (300 butir), atau naik dari Rp 48.000 naik menjadi Rp 50.000-Rp 52.000/lemping (30 butir).

Pada minggu ini cenderung turun menjadi Rp 470.000/ikat dan kini turun lagi menjadi Rp 450.000/ikat (300 butir).

Tapi untuk harga eceran masih tetap tinggi Rp 48.000-Rp 50.000/lemping (30 butir).

Sedangkan minyak goreng curah harga dipenyalur bertahan Rp 18.300/kg.

Aldy Safrullah, penyalur kebutuhan pokok di Pasar Induk Lambaro, Senin (10/1/2022) menjelaskan, melambungnya harga gula pasir karena harga tebusnya di tingkat penyalur naik, Hal itu ditambah melonjaknya permintaannya dikarenakan stok yang sudah menipis.

Baca juga: Tekan Harga Gula Pasir, Bulog Gelar Operasi Pasar di Halaman Kantor

Baca juga: Di Aceh Selatan, Harga Gula Pasir Beransur Turun, Disperindagkop Gelar Pasar Murah, Ini Jadwalnya

Dalam seminggu ini, kata Aldy, biasanya ia memasukkan gula pasir sebanyak dua kali dengan jumlah 1.120 sak.

Namun pasokan tersebut sudah habis dalam perjalanan, karena pelanggan di Langsa, Lhokseumawe, Bireuen, dan Pidie mengambil 100-200 sak/toko.

“Karena permintaan meningkat, pasokan ditambah menjadi tiga kali.

Di Pasar Induk Lambaro, permintaan gula pasir juga tinggi, satu hari bisa 100-200 sak,” terangnya.

Ditambahkan Aldy, sementara untuk telur ayam harganya cenderung turun.

Hal ini disebabkan permintaan telur dari pulau Jawa sudah menurun.