Kesehatan
Jika Tangan dan Kaki Sering Kesemutan, Jangan Abaikan, Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Tinggi
"Penyebabnya bisa beragam tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik," kata Tri Juli
"Penyebabnya bisa beragam tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik," kata Tri Juli
SERAMBINEWS.COM –Jika kaki anda sering kesemutan maka jangan sepelekan.
Itu pertanda ada penyakit yang mengintai.
Kebas dan kesemutan merupakan salah satu gejala umum neuropati diabetik atau gangguan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes.
Meski begitu, kondisi ini seringkali tidak disadari sejak awal karena gejalanya yang masih dianggap remeh.
Dokter Konsultan Endokrinologi, Metabolik dan Diabetes, Dr dr Tri Juli Edi Tarigan Sp PD KEMD mengatakan, neuropati adalah kondisi gangguan saraf tepi dengan keluhan tertentu.
"Penyebabnya bisa beragam tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik," kata Tri Juli saat webinar awam bertajuk ‘Diabetisi Fit di Era Pandemi yang diadakan PERKENI Jakarta dan P&G Health Indonesia belum lama ini.
Baca juga: Bikers Honda Coba Langsung All New PCX160
Baca juga: Atasi Banjir di Dusun Sawang Bunga, Group Pencak Silat PSHT Cabang Aceh Selatan Gelar Gotong Royong
Baca juga: Indonesia dan Jepang Perkuat Kerja Sama Bilateral Untuk Inovasi dan Ekonomi Berkelanjutan
Umumnya, neuropati diabetik gejalanya mulai dari kebas, kesemutan, mati rasa, nyeri, rasa tebal, rasa berpasir, rasa dingin, panas, terbakar, hingga yang paling berbahaya adalah hilangnya sensitivitas proteksi sehingga tidak bisa merasakan ketika terluka.
"Ini bisa mengakibatkan luka atau cidera yang dapat berujung pada amputasi,” katanya.
Tri Juli menambahkan, kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan.
Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja Anda tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi.
"Deteksi dini akan membantu pasien mendapatkan penanganan sejak awal, sebelum terjadi kerusakan saraf yang semakin parah. Salah satu cara mengurangi gejala neuropati adalah dengan melakukan latihan fisik atau berolahraga, serta mengkonsumsi vitamin untuk saraf jika perlu,” kata dr Tri.
Dalam kesempatan yang sama, dr Ade Jeanne Domina L Tobing, Sp KO, Spesialis Kedokteran Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) mengatakan, salah satu cara untuk mencegah neuropati, perlu melakukan latihan fisik seperti senam Neuromove.
Senam ini mengandung gerakan-gerakan dasar senam dan gerakan-gerakan khusus, seperti menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, keseimbangan, dan fokus pada gerakan stretching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera dan mencegah gejala neuropati.
Gerakan senam Neuromove yang berdurasi 30 menit terdiri dari Latihan Pemanasan (aerobik intensitas ringan dan peregangan), Gerakan Inti (aerobik intensitas sedang dengan ketrampilan dan keseimbangan), dan diakiri dengan Latihan Pendinginan.